TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pendataan registrasi sosial ekonomi (Regsosek) di wilayah Kabupaten Karanganyar telah mencapai 63,92 persen per Rabu (2/11/2022).
Adapun pendataan regsosek telah dilakukan sejak 15 Oktober 2022 dan akan berakhir pada 14 November 2022.
Ada 1.522 petugas terdiri dari petugas pendata, petugas pengawas dan petugas koordinator yang diterjunkan untuk mensukseskan regsosek di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Kepala BPS Karanganyar, Dewi Tri Rahayuni menyampaikan, optimis petugas di lapangan dapat menyelesaikan pendataan keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar hingga batas waktu yang telah ditentukan.
"Kita melihatnya dari keluarga, jumlah keluarga ada sekitar 302 ribu keluarga. Yang sudah didata sekitar 202 ribu keluarga atau 63,92 persen per tadi pagi," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com usai pendataan di kediaman Bupati Karanganyar.
Sejauh ini ada beberapa kendala yang ditemui petugas saat melakukan pendataan di lapangan seperti cuaca, kesibukan keluarga yang hendak didata dan akses.
Dia mencontohkan, semisal petugas mempunyai target dapat mendata 20 keluarga dalam sehari tapi hanya bisa 14 keluarga karena terkendala cuaca mengingat saat ini musim hujan.
"Ada juga perumahan elite karena tertutup dijaga satpam. Kita sedang menginventarisir wilayah mana yang benar-benar tidak bisa ditembus petugas walaupun dengan didampingi aparat. Tadi sudah bicara dengan bupati, beliau tidak segan-segan turun langsung kalau ada warga yang tidak mau didata," ucap Dewi.
Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan permasalah tersebut.
Apabila nantinya mentok lanjutnya, akan dilaporkan ke bupati. Di sisi lain dalam memperlancar pendataan petugas juga mendapatkan dukungan dari pemda, instansi lain seperti kepolisian dan TNI.
Dewi menambahkan, sebelumnya BPS Karanganyar telah melakukan pendataan terhadap tunawisma atau bertepatan dengan malam regsosek pada 29 Oktober 2022.
Dalam pendataan tersebut melibatkan 4 OPD, Polres, Kodim 0727 dan Satpol PP.
"Terbagi menjadi 9 tim menyebar ke 17 kecamatan untuk mendata tunawisma, ternyata tidak banyak yang kita temui. Ada 5 orang di Tawangmangu, Karanganyar dan Jalan Solo-Purwodadi," ungkapnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, pendataan ini untuk melihat kondisi keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar. Nantinya data tersebut akan menjadi data tunggal secara nasional. Pengentasan kemiskinan ekstrim saat ini menjadi fokus pemerintah.
"Kita punya data (kemiskinan ekstrim) di Baperlitbang, sudah sebar ke masing-masing desa, dibimbing masing-masing OPD untuk melakukan pendekatan guna merampungkan kemiskinan ekstrim. Dikeroyok dengan intervensi program," ungkapnya. (Ais).
Baca juga: Penertiban Lahan Normalisasi Sungai Beringin Mangunharjo Semarang Diwarnai Tangis Histeris Warga
Baca juga: Dukung Pertumbuhan Sektor Agrikultur, PLN Listriki 309 Pelanggan dengan Total Daya 2.666 MVA
Baca juga: Erick Thohir Disebut Sosok yang Bisa Lanjutkan Program-program Jokowi
Baca juga: Bupati Sukoharjo Kembali Terima Penghargaan Program Kampung Iklim Kategori Pembinaan ProKlim