Dongeng Fabel Anak Sebelum Tidur Singa Si Raja Hutan dan Bibi Kelinci

Penulis: non
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dongeng Fabel Anak Sebelum Tidur Singa Si Raja Hutan dan Bibi Kelinci

“Betapa baunya nafasmu, Raja Guga! Pasti ada bangkai hewan yang tidak bisa dicerna di lambung Raja!

Mungkin Raja tidak mengunyahnya halus-halus.

Itulah juga yang membuat Raja sakit perut!” kata Ebe Zebra sambil menutup hidungnya dan menjauh.

“Beraninya kamu menghinaku!” teriak Raja Guga.

PLAK! Cakar kakinya memukul Ebe Zebra.

“Aduuuh…” Ebe Zebra terjatuh kesakitan.

Hehe Hyena dan Bibit Kelinci kaget melihat kegarangan Raja Guga.

Kini giliran Hehe Hyena untuk memeriksa Raja Guga.

“Wah, bau mulutmu harum sekali… Mungkin perutmu penuh bunga-bunga,” kata Hehe Hyena sambil gemetar.

“Jangan bohong kamu! Aku tahu kalau tubuhku bau, karena banyak lalat terbang di sekitarku!” marah Raja Guga sambil memukul Hehe Hyena juga.

Kini giliran Bibit Kelinci yang harus memeriksa Raja Guga. Ia berpikir agar bisa menjawab dengan benar.

“Menurutmu, apakah aku bau?” tanya Raja Guga pada Bibit Kelinci.

“Wah, maafkan hamba, Raja. Hidung hamba betul-betul tersumbat karena sedang pilek.

Hamba tidak bisa mencium bau apa pun. Tapi, seperti kata Raja tadi, ada banyak lalat di sekitar

Raja. Sebaiknya minumlah ramuan ini agar lalat-lalat itu tidak mengganggu Raja,” kata Bibit sesopan mungkin.

Halaman
123

Berita Terkini