Puisi Dari Jakarta Ajip Rosidi
TRIBUNJATENG.COM - Puisi Dari Jakarta Ajip Rosidi:
Dari Jakarta
kesadaran tumbuh di Jakarta
kalau tiada Jakarta hidup betapa hitamnya
karena panggilan tinggal terpendam
(sedang darah menyala-nyala: derap kuda
berpacuan di dalam rongga)
kemesraan paling dalam dikumur dalam dada
karena cinta bergalau kemualan
oleh kesudian paling terkutuk
(*)