TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah berusia 4 tahun ditemukan di puing reruntuhan rumah Gempa Cianjur sembari memeluk adiknya.
Keduanya selamat dari musibah gempa tersebut meski mengalami beberapa luka di bagian kepala.
Gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Hingga Jumat (25/11/2022) malam, korban meninggal dan sudah teridentifikasi menjadi 310 orang dari sebelumnya 272 korban.
Namun di balik cerita pilu, ada juga kisah para korban gempa Cianjur yang berhasil selamat meskipun sempat tertimpa reruntuhan bangunan.
Baca juga: Prediksi Jepang Vs Kosta Rika Piala Dunia 2022, H2H, Skor, Susunan Pemain dan Link Live Streaming
Baca juga: Menilik Rumah Bantuan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Angsuran Hanya Rp 355 ribu per bulan
Baca juga: Kisah Ulul Albab Bocah Madiun Digandeng Ronaldo di Piala Dunia, Setiap Hari Minta Didoakan Ibunda
Salah satunya balita berusia empat tahun, Salmatul Sahada.
Bocah yang akrab dipangil Salma itu berhasil menyelamatkan adiknya yang masih bayi.
Petugas menemukan Salma sedang memeluk adiknya di antara reruntuhan rumahnya.
Deden (35), ayah Salma menceritakan bagaimana anaknya selamat dari gempa Cianjur.
Sebelum gempa, istri Deden dan empat anaknya sedang berada di dapur.
Ketika itu Salamatul sedang bermain dengan adik-adiknya.
Saat gempa terjadi, istri Deden hanya bisa menyelamatkan dua anaknya yakni Fatihudin (2) dan Zaenal Abidin (1) yang sedang berada di gendongannya.
"Salma lagi main sama adek-adeknya di dapur sama istri saya juga pas gempa tuh. Kebetulan saya lagi di luar, kerja, pas tahu ada gempa saya langsung pulang mencari mereka," ujar Deden saat ditemui di posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022) siang.
Ia pun berusaha mencari anaknya dan menemukan anaknya berada di bawah reruntuhan rumahnya.
"Karena pertolongan Allah juga yah, saya mendengar teriakannya. Langsung saya cari sumber suaranya. Alhamdulillah ketemu, langsung saya bantu keluar dari reruntuhan," ucapnya.
"Jadi pas diselamatkan tuh, posisi lagi pelukan. Kecuali Salma emang lagi main sendiri."
"Salma kepalanya kena puing terus sampai luka," tambah Deden.
Deden mengaku bersyukur masih bisa bertemu dengan anak serta istrinya meski rumahnya kini rata dengan tanah.
"Bersyukur masih bisa dipertemukan, sekarang tinggal jalanin aja ke depannya. Engga apa-apa rumah rusak yang penting bisa bertemu keluarga," ucapnya.
Untuk sementara Deden dan keluarga tinggal di posko pengungsian halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, di Cianjur.
Tangis Salma pecah saat tim medis mengganti perban di kepala Salma yang terluka akibat tertimpa renruntuhan rumahnya.
Salma yang dipangku oleh ayahnya, Deden terlihat menahan sakit saat proses pergantian perban di kepalanya.
Salma yang menangis terlihat diam setelah dihibur oleh dua Polwan dari Brimob Pasukan Gegana yang bertugas di posko.
Kedua anggota Polwan menghibur Salmatul dengan mengajaknya bermain masak-masakan dan menyanyi. "Nanti kita main masak-masakan yak," ujar salah polwan yang bernama Noviasti Rahma. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Cianjur, Balita 4 Tahun Peluk Adiknya Ditemukan Selamat di Reruntuhan Rumah, Kepalanya Terluka"