Berita Magelang

Cerita Sartinah, ART Keluarga di Magelang yang Tewas Diracun, Ungkap Kondisi Mereka15 Tahun Terakhir

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase potret Sartinah, ART keluarga yang ditemukan tewas di Magelang (kiri) dan Dhio Daffa Syahdilla (DDS) pelaku yang meracuni keluarganya sendiri, Jumat (2/12/2022).

TRIBUNJATENG.COM - Sartinah sudah 15 tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah keluarga  Abbas Ashar.

Abbas, istri dan anak perempuannya tewas diracun anak kedua bernama Dhio Daffa Syahdilla (DDS)

Sartinah mengaku terkejut saat mendengar kabar bahwa keluarga majikannya ditemukan tergeletak di kamar mandi.

Ia tahu kabar tersebut setelah ditelepon anak Djio Daffa  yang ternyata adalah pelaku pembunuhan.

Baca juga: Pinkan Mambo Nangis Minta Maaf, Akui Jelek-jelakkan Raffi Ahmad, Maia dan Lesti Demi Bisa Viral

Baca juga: Pernikahan Kaesang-Erina, Makanan Gratis dan Souvenir untuk Warga Disediakan di Slamet Riyadi Solo

Sartinah sebelumnya hanya  mengira korban, yakni pasangan Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54) serta anak sulungnya Dhea Choirunnisa (25) hanya pingsan.

Dalam kesaksiannya, Sartinah mengaku ditelepon oleh Dhio yang meminta pertolongan pada Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.

Pemuda tersebut menyuruh Sartinah untuk datang ke rumahnya di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, lantaran tiga anggota keluarga yang lain tak sadarkan diri.

"Kurang lebih setengah delapan itu saya ditelepon sama Mas Dhio, saya disuruh ke sana, nolongin Bapak, Ibu, Kakak, karena jatuh di kamar mandi terus dia bilang pingsan gitu," tutur Sartinah dikutip kanal YouTube Kompas TV, Jumat (3/12/2022).

Sartinah dibantu anaknya dan pelaku, memindahkan para korban yang tergeletak di tiga kamar mandi berbeda di rumahnya.

Ketika itu, Sartinah mengatakan para korban masih dalam keadaan hidup.

Ia pun sempat memberikan pertolongan dan membaluri para korban dengan minyak karena mereka hanya pingsan dan akan segera bangun.

Namun kemudian, Sartinah begitu terkejut mengetahui bahwa keluarga tersebut sudah tewas saat dibawa ke rumah sakit.

"Saya syok banget. Tapi saya kan enggak tahu kalau secepat itu langsung (meninggal-red), saya kira pingsan biasa terus bisa saya tolongin," aku Sartinah.

"Saya olesi minyak kayu putih semua, hidung, muka, leher, tangan sama kaki. Saya gini (bangunkan-red) kok enggak ada respons. Terus saya juga kebingungan gimana itu."

Sartinah yang sudah 15 tahun bekerja di rumah tersebut mengatakan keluarga Abbas tak pernah berkonflik dan justru terlihat harmonis.

Halaman
123

Berita Terkini