Berita Magelang

Gaya Hidup Dhio yang Tega Bunuh Keluarganya di Magelang Diungkap Teman, Dimanja, Standar Tinggi

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sosok DDS tersangka yang meracuni ayah, ibu dan kakak di Magelang.

Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.

"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.

"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.

Dapat Jatah Bulanan Rp 32 Juta

Dhea (kanan), korban pembunuhan adiknya sendiri, Dhio (kiri) kerap membagikan kebersamaannya dengan sang adik. Dhea terlihat sangat menyayangi adiknya hingga mengenang masa lalu bahagia bersama Dhio (TikTok)

Kerabat dari keluarga yang diracun putranya sendiri di Magelang, Jawa Tengah, membantah kabar bahwa tersangka dibebani tanggungan keluarga.

Dilansir TribunWow.com, pelaku Dhio Daffa Syahdilla alias DDS (22) justru dikenal kerap menghabiskan uang keluarganya dengan melakukan berbagai kebohongan.

Bahkan, orangtuanya rela menjatah Dhio dengan uang bulanan sebesar Rp 32 juta hanya untuk membiayai kursus yang belum jelas kebenarannya.

Sebagaimana diketahui, korban adalah sang ayah Abbas Ashar (58), ibu Heri Riyani (54) dan anak sulungnya Dhea Choirunnisa (25).

Kepada polisi, Dhio mengaku melakukan pembunuhan karena dibebani tanggung jawab keluarga lantaran ayahnya baru saja pensiun.

Namun hal ini dibantah sang paman, Sukoco, yang juga merupakan kakak kandung korban, Heni Riyani.

Menurut Sukoco, korban yang diketahui belum bekerja, justru menjadi momok bagi keluarganya.

"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).

"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."

Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.

"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.

Halaman
123

Berita Terkini