TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang meluncurkan komunitas dan seminar yang diprakarsai oleh Walisongo Public Relations Community (WPRC).
Kegiatan ini berlangsung di Teater Gedung Syaikh Nawawi Al Bantani, Kampus III UIN Walisongo Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang UIN Walisongo pada Kamis (8/12/2022).
WPRC diikuti mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo dan perwakilan dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Walisongo seperti Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Missi, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) UIN Walisongo.
Dalam kegiatan ini, Dr. Yanuar Luqman dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas).
Turut hadir pula beberapa perwakilan dari lembaga UIN seperti Walisongo Halal Center, Rumah Moderasi Beragama, Tim Smart and Green Campus, dan Pusat Studi Gender yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan WPRC.
Pusat Studi Gender bekerja sama dengan WPRC untuk mengkampanyekan oleh para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Komunikasi dan Kampanye Public Relations yang diampu oleh Alifa Nur Fitri, M.I.KOM., AMIPR., sekaligus pembina WPRC.
Acara dibuka dengan peluncuran komunitas dengan memutarkan video profil WPRC dan kampanye yang sudah dilakukan oleh WPRC untuk mengkampanyekan tentang Moderasi Beragama, We Green, Halal Center, dan Kesetaraan Gender.
Dilanjutkan dengan paparan materi tentang tantangan Public Relation (PR) challenge in digital environment atau hubungan masyarakat (humas) di era digital.
Dalam paparannya, Dr. Yanuar Luqman memberikan sejumlah tips untuk para calon praktisi Public Relations.
Tantangan humas di era digital bisa dilakukan dengan digital public relations berupa strategi yang digunakan bisnis untuk meningkatkan kehadiran online dan juga membantu lembaga untuk menjalin identitas online dan visibilitas dengan bantuan sosial media, konten marketing, search engine optimizer (SEO).
Terdapat tiga tipe digital PR yaitu membangun link PR melalui media relations, mengoptimalkan sosial media yang menjadi bagian dari komunikasi strategis dan terakhir dengan press release,” ujarnya.
Dr. Yanuar juga memberikan tips bagaimana membuat press release yang baik dan bagaimana agar press release dapat diterima di sejumlah media.
“Satu syaratnya adalah memenuhi kaidah news value dan tatanan bahasa sesuai dengan 5W+1H, sehingga menjadi layak untuk di publish oleh media," imbuhnya.
Komunitas PR Walisongo merupakan komunitas yang dibentuk dengan tujuan sebagai wadah bagi mahasiswa terkhususnya mahasiswa UIN Walisongo.
Dan untuk kedepannya setelah launching wprc ini tidak hanya untuk FDK KPI, melainkan umum.
WPRC juga ada beberapa divisi untuk menunjang perkembangan organisasi itu sendiri seperti Human Capital, Marketing Komunikasi, Kreatif dan Event.
Pada momen Launching ini, Ketua Umum komunitas M. Adjy Soenantoko memberikan sambutan dengan harapan kedepannya WPRC dapat menjadi komunitas penggerak dan menjadi wadah bagi para mahasiswa yang tertarik dengan dunia kehumasan.
Sementara itu, Pembina WPRC Alifa Nur Fitri, mengatakan komunitas ini sudah membuktikan aksi.
Kuliah tidak hanya belajar tentang teori saja tetapi teman-teman sudah memberikan aksi melalui kampanye.
"Harapannya semoga WPRC semakin bisa menjadi wadah untuk belajar publik relations bersama dan memberikan manfaat ke banyak orang," harapnya.
Pada kesempatan ini pula ketua umum WPRC menyampaikan bahwasanya pengurus setiap devisi sudah menyiapkan program-program untuk dijalankan ke depan, namun dengan nafas yang lebih kekinian. (arh)
Baca juga: Detik-detik Iriana Jokowi Menangis Saat Prosesi Sungkeman, Kaesang Coba Buat Tertawa
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 10 Desember 2022, Taurus Berdamai dengan Diri Sendiri Perlu Waktu
Baca juga: KISAH INSPIRATIF : Deni Saputra Pasok Kebutuhan Melon di Kota-kota Besar
Baca juga: Hotline Semarang : Mohon Ada Pengaturan Arus Lalu Lintas di Semarang Saat Nataru