TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - 76 Indonesian Donwhill kembali digelar di Kudus setelah dua tahun yang lalu absen. Kompetisi olahraga ekstrem yang digelar di Ternadi Bike Park selama dua hari, Sabtu-Minggu (10-11/12/2023), diikuti oleh 137 donwhiller dari berbagai daerah di Tanah Air.
Kompetisi yang berlangsung di Kudus ini merupakan seri kedua setelah seri pertamanya berlangsung di Umbaran Bike Park, Malang, Jawa Timur pada September 2022.
"Perbedaan untuk trek (di Kudus dan Malang) secara signifikan tidak ada, karena kami konsentrasi untuk prestasi, untuk pembibitan, jadi kami pilih trek 60 sampai 70 persen untuk atlet. Misalnya dari tingkat kesulitannya, kemiringannya, semuanya untuk atlet," kata perwakilan dari Indonesian Downhill, Aditya Nugraha.
Di Ternadi Bike Park, kata Aditya, para atlet downhill tidak perlu mengayuh pedal karena tingkat kemiringan yang ekstrem. Namun di situlah tantangannya, sebab atlet harus benar-benar bisa mengendalikan sepeda, apalagi saat melintasi sejumlah rintangan.
"Bedanya kalau di sini lebih menggunakan teknikal, supaya tidak pedaling atau mengayuh," katanya.
Hari pertama seri kedua 76 Indonesian Downhill di Ternadi Bike Park berlangsung sesi seeding run.
Di kelas utama Men Elite, pebalap 76 Rider Mohammad Abdul Hakim alias Jambol sukses menjadi yang tercepat dengan torehan waktu 03:21.705.
Ia berhasil mengungguli pemuncak klasemen sementara Indonesian Downhill 2022 Rendy Varera Sanjaya dan peraih Medali Emas Asian Games 2018 Khoiful Mukhib.
Kesuksesan Jambol tak lepas dari aksi apik yang ia tunjukkan kala melibas trek sepanjang 2,3 km tersebut. Ia juga sudah mengantisipasi faktor cuaca yang mudah berubah memasuki penghujung tahun.
"Dari latihan saya sudah mempelajari kondisi tanahnya seperti apa sehingga bisa menentukan pemilihan ban dengan tepat.
Saya bersyukur bisa bermain rapi sehingga meraih hasil maksimal di seeding run hari ini," ujar lelaki asal Jepara.
Selain itu, performa maksimal Jambol juga tak lepas dari guyuran semangat yang diberikan para penggemar sejak pagi hari. Meski demikian, ia berharap bisa semakin tampil perkasa saat final run yang akan diselenggarakan Minggu (11/12).
"Bermain di Ternadi Bike Park ini seperti main di rumah sendiri, karena saya sering sekali latihan di sini. Untuk itu, saya berharap saat final run besok bisa bermain lebih lepas sehingga menorehkan catatan waktu yang lebih bagus," katanya.
Namun, Jambol dipastikan akan mendapat hadangan dari para rider lainnya yang berlaga di kelas tertinggi ini.
Pasalnya, kemenangan di Ternadi Bike Park menjadi kemenangan prestisius bagi para rider mengingat Ternadi Bike Park merupakan trek terbaik di Indonesia terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) kategori C1, yang berarti sirkuit dengan obstacle paling ekstrem baik dari sisi elevasi atau ketinggian maupun segi lintasan yang akan dihadapi para downhiller. Jawara di sirkuit ini juga akan meraup 40 poin untuk mendongkrak ranking mereka di level dunia. (*)
Baca juga: Gareth Southgate Tunjuk 3 Pemain untuk Bendung Kylian Mbappe di Piala Dunia 2022 Inggris Vs Prancis
Baca juga: Prediksi Skor Inggris Vs Prancis Piala Dunia 2022, Peluang Sama Besar Tapi Les Bleus Lebih Dijagokan
Baca juga: Video Ganjar Pranowo Satukan Raja-Raja Se-Nusantara di Borobudur
Baca juga: Hasil Liga 1 Hari Ini : Babak Pertama Persik vs Persija Jakarta Berakhir 1-1