“PMI menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada AIHSP, Dinas Kesehatan dan PMI di 9 kabupaten/kota yang telah mendukung dan mensukseskan program percepatan vaksinasi COVID-19 ini,” ungkap Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana, di kota Semarang, Kamis (22/12/2022).
Menurutnya, program ini salah satu komitmen PMI dalam membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19.
Dengan sasaran utama lansia, disabilitas dan kelompok rentan lainnya, PMI berupaya untuk dapat menjangkau dan memberikan akses vaksinasi untuk semua lapisan masyarakat.
Sejak April hingga September 2022, AIHSP bersama PMI telah memperluas jangkauan vaksinasi COVID-19 kepada lebih dari 20.000 lansia, dan 229 penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan termasuk masyarakat umum, total vaksin COVID-19 yang telah diberikan mencapai 168.930 dosis, dimana 52 persen dari total cakupannya adalah perempuan.
"Capaian ini menjadi capaian awal bagi seluruh pihak yang telah bekerja sama, dengan harapan adanya keberlanjutan dari model layanan yang telah dikembangkan tersebut," katanya.
Program Director Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), John Leigh menyebut, bahwa aspek kerja sama yang kuat dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
"Kerja sama multipihak telah membuktikan banyak hal dalam program yang didukung oleh AIHSP. Salah satunya terlihat dalam hasil yang diraih bersama Pemerintah Jawa Tengah dan PMI," terangnya.
Upaya mendorong adaptasi model layanan yang berkelanjutan tentunya tidak lepas dari adanya dukungan dari pihak-pihak di luar pemerintah, termasuk dari masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan kesadaran kolektif menjadi salah satu hal yang krusial untuk menyamakan pandangan seluruh pihak bahwa upaya ini adalah milik dan untuk bersama.
“Kolaborasi ini telah meningkatkan kesadaran kolektif hingga memungkinkan lebih dari 160 (seratus enam puluh) ribu warga di Jawa Tengah dengan keterbatasan akses, mendapatkan hak mereka untuk menerima vaksin COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi seperti ini ke depannya akan dapat mendorong upaya-upaya lain dalam menutup kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan.
"Terutama yang lebih sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan, menuju sistem ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih kuat," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mendukung potensi yang ada pada masyarakat, dan mengedepankan prinsip inklusivitas dalam penyediaan layanan.
“Pemerintah Jawa Tengah terus bekerja keras dengan dukungan berbagi pihak untuk terus mengupayakan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, dengan prinsip tidak seorangpun pun tertinggal,” tutur Kabid Sumber Daya Kesehatan, Riptieni Tri Lutiarsi, saat membacakan pidato sambutan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan mengupayakan tercapainya tujuan-tujuan pembangunan tersebut, terdapat hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindari.
"Kami bersyukur di sini rekan-rekan mitra pembangunan hadir mendukung dan mengulurkan tangan,” tuturnya. (*)