Berita Karimunjawa

UPDATE : Warga Karimunjawa yang Tertahan di Jepara Akan Dipulangkan Lewat Tanjung Emas Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA -- Sebanyak 136 kepala keluarga asal Kecamatan Karimunjawa yang tertahan di Kabupaten Jepara akan dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan PT Pelni untuk mengatur pelayaran dari Semarang ke Karimunjawa.

Dia telah memerintahkan kepala Dinsospermades Kabupaten Jepara untuk mendata warga Karimunjawa yang bersedia ikut rombongan pulang ke Karimunjawa via Pelabuhan Tanjung Emas.

Pendataan itu dilakukan di Pendopo RA Kartini. Beberapa warga yang tertahan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Hingga Rabu (28/12/2022) siang, terdapat 103 warga Karimunjawa yang bersedia ikut rombongan.

Mereka nantinya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jumat (30/12/2022). Kapal diperkirakan berangkat ke Karimunjawa sekira pukul 23.00 WIB.

“Pak Sekda yang mengatur kepulangannya,” kata Edy Supriyanta kepada tribunmuria.com.

Nantinya, kata Edy, Pemkab Jepara menyiapkan akomodasi dari Jepara ke Kota Semarang. Polres Jepara juga akan mengawal perjalanan mereka hingga Tanjung Emas. Kapal tersebut akan menuju langsung menuju Karimunjawa.

“Harapannya kembali di Karimunjawa dengan selamat,” imbuh Edy Supriyanta.

Untuk membantu warga yang terdampak cuaca buruk, Edy Supriyanta menyerahkan sejumlah bantuan kepada 103 KK.

Mereka mendapat bantuan uang tunai, makanan, dan beberapa bahan pokok. Baznas memeberikan uang tunai Rp 500 ribu per KK. PMI memberikan makanan siap santap. Dinsospermades memberikan bantuan beras, gula, susu, dan tepung.

Edy Supriyanta berharap bantuan ini membuat warga Karimunjawa tenang sembari menunggu keberangkatan kapal pulang pada besok Jumat.

Dia mengungkapkan sebanyak 90 persen warga yang tertahan di Jepara menginap di rumah saudara masing-masing. Sebagian lagi mereka menginap di kantor secretariat Kantor Kecamatan Karimunjawa di Jepara. 

Kendati demikian, pihaknya tetap menyiapkan Balai Latihan Kerja yang bisa digunakan untuk penampungan sementara. Tempat itu, kata dia, siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan warga.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 136 kepala keluarga (KK) dari Kepulauan Karimunjawa masih tertahan di Kabupaten Jepara. Mereka terdampak cuaca buruk yang terjadi sejak Jumat (23/12/2022). Akibatnya hingga kini mereka tidak bisa pulang ke kampung halaman. 

Satu di antara rombongan yang tertahan di Karimunjawa tersebut adalah Camat Karimunjawa Muslikin. Dia mengatakan, tiba di Pelabuhan Jepara, Kamis (22/12/2022) lalu.

Ia menghadiri undangan dari Pemerintah Kabupaten Jepara. Namun sehari setelah menghadiri acara, ia mendapat kabar cuaca di Laut Jawa buruk. Sehingga kapal penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa menghentikan aktivitas pelayaran. Dia tertahan di Kabupaten Jepara selama sepekan ini.

“Selama di sini menginap di kantor sekretariat Kecamatan Karimunjawa di Pengkol,” kata Muslikin kepada tribunmuria.com, Rabu (28/12/2022).

Beberapa warga Karimunjawa yang tertahan di Jepara, kata dia, sebagian menginap di kantor sekretariat Kecamatan Karimun Jawa, sebagian besar lagi menginap di rumah saudara masing-masing.

Fahrul Alim mengaku sudah sepekan ini menginap di rumah saudaranya di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara. Warga RT 3/2 Desa Karimunjawa itu  tiba di Jepara pada Minggu (18/12/2022) lalu.

Di Jepara, ia hendak mengantarkan anaknya kembali ke pesantren. Kemudian mengurusi beberapa pekerjaannya. Rencananya dia balik ke kampung halaman pada Jumat (23/12/2022). Namun rencana itu batal karena tidak ada aktivitas penyeberangan kapal. 

Menurutnya, cuaca buruk ini berimbas pada pekerjannya di Karimunjawa. Pria yang berprofesi sebagai tukang pemasangan instalasi listrik mengaku pekerjaannya di rumah menjadi terbengkalai. Kini ia menunggu bantuan Pemerintah Kabupaten Jepara untuk memberangkatkan warga Karimunjawa kembali ke kampung halamannya. 

Menurut Fahrul Alim, warga Karimunjawa sudah terbiasa dengan angin musim baratan. Persediaan logistik pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga satu pekan ke depan. 

“Yang jadi masalah itu harga (kebutuhan) pokok yang semakin naik. Cabai sudah mencapai Rp200 ribu,” kata Fahrul Alim kepada tribunmuria.

Kenaikan harga ini, kata dia, disebabkan stok menipis. Selain itu juga tidak ada lagi kiriman stok dari Jepara karena cuaca buruk. Namun sejak kemarin, ujarnya, beberapa kapa sudah mengambil sembako di Jepara. Pelayaran beberapa perahu warga Karimunjawa untuk mengambilkan sembako bisa menstabilkan harga.

Wisatawan Tertahan di Karimunjawa Telah Dievakuasi 

Sempat tertahan akibat gelombang dan cuaca buruk, kini wisatawan yang ada di Karimunjawa berhasil dievakuasi menggunakan Kapal Kelimutu dan telah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Sebanyak 500 wisatawan lokal maupun asing, serta warga Karimunjawa dan Jepara berhasil dievakusi dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Mereka dievakuasi dari Karimunjawa Selasa (27/12/2022) Pukul 22.00 WIB dan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Rabu (28/12/2022) Pukul 05.00 WIB.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta yang didampingi Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf. Mokhamad Husnur Rofiq, Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, Kabid Perhubungan Laut DISHUB Jepara Suroto, menyambut secara langsung kedatangan para wisatawan tersebut di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi wisatawan di Karimunjawa. Pemkab Jepara sudah mempersiapkan 4 bus untuk mengangkut 69 wisatawan ke Jepara, ada juga sebagian wisatawan yang menggunakan biro tour sudah dijemput oleh pihak biro itu sendiri.

"Sudah disiapkan 4 armada bus 2 dari Pemkab Jepara dan 2 dari Provinsi Jawa Tengah yang nantinya akan membawa wisatawan kembali ke Jepara," kata Edy.

Edy Supriyanta juga menyempatkan diri untuk menemui wisatawan di bus yang telah disediakan. Ia berpesan kepada wisatawan agar tidak takut berkunjung lagi ke Karimunjawa.

"Tetap berkunjung ke Karimunjawa, tetapi tidak dalam gelombang dan cuaca yang buruk," tegasnya.

Sementara itu, Zaki Wisatawan asal Bandung mengaku senang bisa kembali dalam keadaan sehat, ia menjelaskan dirinya berada di Karimunjawa pada Kamis (22/12/2022) dan rencana pulang pada hari Minggu (25/12/2022), tetapi karena gelombang dan angin masih tinggi dirinya terpaksa harus menunda untuk balik ke Jepara.

"Allhamdulillah hari saya sudah sampai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan keadaan sehat, nantinya dari Semarang saya mau balik Bandung menggunakan kereta," kata Zaki.

 

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo Alami Kenaikan Penumpang saat Libur Natal dan Tahun Baru

Baca juga: Daftar 21 Kontestan Indonesian Idol 2023 Lolos Audition 4 Berhasil Kantongi Golden Ticket

Baca juga: Petugas Pos Terpadu dan Pos Pelayanan Lilin Candi Dapat Tali Asih Dari Kapolres 

Baca juga: UPDATE Cuaca Buruk Karimunjawa: 136 KK Warga Karimunjawa Masih Tertahan di Jepara

Berita Terkini