TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga sejumlah bahan pangan terpantau tinggi di awal tahun 2023 ini. Di antaranya yakni beras dan cabai, yang harganya terpantau masih relatif tinggi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo menyatakan, memang, harga beras dan cabai awal tahun ini tinggi.
Namun, disebutkan, tingginya harga tersebut stabil dan tidak menunjukkan adanya kenaikan lagi.
Baca juga: Harga Telur, Beras dan Cabai Masih Mahal di Kota Tegal
Baca juga: Sudah Lewat Tahun Baru, Harga Cabai di Semarang Masih Tinggi
"(Harga beras) Kalau masih tinggi memang iya, tapi stabil. Artinya stabil itu tidak ada kenaikan dalam beberapa hari ini."
"Harga cabai tinggi memang (karena) musim, banyak yang mengganggu produktivitas tanaman cabai. Jadi informasi dari Dinas Pertanian (dan Perkebunan), tanaman cabai mereka 'petani' agak terganggu," kata Arif saat dihubungi tribunjateng.com, Selasa (10/1/2023).
Dikatakan Arif lebih lanjut, terkait tingginya harga beras saat ini karena Jawa Tengah belum memasuki musim panen.
Adapun diperkirakan, Jawa Tengah akan memasuki musim panen pada akhir Februari mendatang.
Sehingga saat musim panen nantinya, harga beras pun diperkirakan akan kembali turun.
"Perkiraan (Musim panen) sekitar bulan Februari akhir atau awal Maret.
Mungkin nanti ada penurunan (harga beras," katanya.
"Kalau sekarang, stabil tapi masih tinggi karena ini kan Bulog sudah melakukan operasi-operasi pasar lewat program ketersediaan pasokan dan harga.
Sehingga untuk menjaga agar tidak ada kenaikan lagi. Terutama beras medium, karena yang di atas HET hanya beras medium, kalau beras premium masih di bawah HET," terangnya.
Harga Cabai
Di sisi lain terkait tingginya harga cabai, Arif menambahkan, beberapa jenis cabai saat ini sudah mengalami penurunan.
Terutama yakni rawit merah dan hijau perlahan telah menurun meskipun harga masih relatif tinggi.
"Ini beberapa jenis cabai juga sudah mulai turun. Sementara di data kami, yang agak naik ini teropong dan keriting.
Namun rawit merah dan hijau hari ini mengalami penurunan meskipun masih tinggi," jelasnya. (idy)