TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lebih dari lima jam, pelaku curanmor trail yang bersembunyi di semak-semak pada pekarangan banjir di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, akhirnya berhasil dibekuk polisi.

Pelaku tersebut memiliki perawakan yang kurus tinggi dengan rambut panjang dikuncir.

Polisi berseragam preman dan masyarakat sekitar yang geram terlihat mengepung semak-semak yang banjir.

Penyisiran dilakukan dari sisi sebelah utara dan menyusuri banjir hingga ke area pekarangan di sebelah selatan.

Setiap sudut sekitar lokasi juga dijaga ketat oleh polisi dan masyarakat. 

Ternyata saat dilakukan pencarian ke semak-semak yang banjir, pelaku sempat memanjat tembok dan berpindah ke pekarangan kering yang berada di sebelahnya.

Tak berselang lama, polisi berseragam preman pun melihat gerak-gerik pelaku di pojok pekarangan sebelah. 

Sehingga aksi kejar-kejaran pun terjadi kembali, masyarakat yang geram juga ikut mengejar pelaku.

"Gebugi wae gebugi, jotosi (pukuli saja pukuli)," ucap beberapa warga di sekitar lokasi.

Beruntung, pelaku yang bersembunyi tidak diamuk massa.

Pelaku yang tertangkap langsung dibawa petugas pergi menggunakan mobil polisi yang sudah stanby dilokasi.

Sebelumnya diberitakan, Jatanras Polda Jateng mengejar empat orang DPO kasus pencurian motor trail lintas provinsi di Kabupaten Kudus.

Aksi kejar-kejaran, juga sempat terjadi di Jalan Kudus-Grobogan turut Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus, Sabtu (14/1/2023).

Pelaku juga sempat melakukan perlawanan hingga adu fisik dengan petugas.

Petugas juga sempat memberikan tembakan peringatan kepada pelaku karena melarikan diri ke semak-semak yang terendam banjir.

"Saat ini, Polres Kudus melakukan backup Jatanras Polda Jateng terhadap pelaku curanmor di duga motor trail dari luar wilayah Kudus," ucap Kanit I Satreskrim Polres Kudus Ipda Shidqy Fauzan di lokasi.

Penangkapan tiga orang dilakukan di wilayah hukum Polsek Jati Kudus, satu pelaku ditangkap dilingkar.

"Pelaku ada empat, untuk ketiganha sudah ditangkap satu masih dalam pencarian," katanya.

Pelaku juga beraksi di luar Provinsi Jateng.

"Kemungkinan pelakunya lintas provinsi karena tidak hanya di Jawa tengah saja," ucapnya.

Hingga saat ini, terdapat empat hingga lima orang yang melakukan pencarian. (Rad)