Berita Regional

Sosok Wowon Pembunuh Berantai Bekasi-Cianjur di Mata Istri: Biasa-Biasa Saja, Tidak Ada yang Aneh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi lubang tempat ditemukan tiga jenazah di sebuah pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).

TRIBUNJATENG.COM - Satu keluarga tewas diracun di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar).

Kasus pembunuhan tersebut menyeret tiga nama sebagai pelaku.

Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin.

Baca juga: Penampakan Lubang Tempat 3 Korban Pembunuhan Berantai Dicor Pelaku Wowon di Cianjur

Belakangan diketahui bahwa pelaku ternyata juga melakukan pembunuhan berantai di tempat berbeda.

Salah satunya di Cianjur, Jabar.

Pada Kamis (19/1/2023), polisi menemukan empat jenazah yang dikubur di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Jenazah ditemukan di area kediaman Wowon dan Solihin.

Sosok Wowon pun lantas menjadi sorotan.

Menurut istri Wowon, Iis Suryati (42), kepribadian Wowon tidak berbeda dengan orang lain.

"Kesehariannya biasa-biasa aja, tidak ada yang aneh," ujarnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.

Iis menikah dengan Wowon sejak 2005.

Dari pernikahannya, pasangan ini memiliki dua anak.

Kepada Iis, Wowon mengaku pernah menikah sebanyak tiga kali.

"Sebelum menikah dengan saya, dia sudah pernah menikah, dan menceraikan istri pertama sampai yang ketiga," ucapnya.

Penemuan jenazah korban pembunuhan berantai di Cianjur bikin warga kaget

Penemuan jenazah di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande ini menggemparkan warga sekitar.

Ketua RW setempat, Dedi Setiadi, menuturkan, warga tidak menaruh curiga dengan keseharian Wowon dan Solihin.

“Sepengetahuan saya, S itu jualan es cincau di Bekasi, kalau W dulunya pernah jualan buah di daerah Cibeber, Cianjur,” ungkapnya, Kamis.

Terkait penemuan jenazah yang diduga korban pembunuhan berantai di Cianjur, Dedi awalnya mendapat informasi tentang pembongkaran makam.

“Sebelumnya belum ada info. Informasinya ada pembongkaran makam saja, tidak tahu makam siapa,” tuturnya.

Penggalian itu dilakukan di area pekarangan rumah Wowon dan Solihin.

Sepengetahuan Dedi, Wowon dan Solihin ditangkap terkait dengan kasus dugaan pembunuhan sekeluarga di Bantargebang, Bekasi.

“Kalau yang ini (korban yang dikubur) tidak tahu siapanya, belum ada info,” jelasnya.

Sejumlah polisi membawa jenazah terduga korban pembunuhan setelah berhasil ditemukan terkubur di sebuah pekarangan rumah di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023).(Istimewa untuk Kompas.com)

Penjelasan polisi soal penemuan jenazah korban pembunuhan berantai di Cianjur
  

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, empat korban yang ditemukan di Cianjur dikubur dalam tiga lubang.

Ketika ditemukan oleh polisi, jasad para korban telah menjadi kerangka.

Lubang pertama berisi kerangka anak kecil, diduga berinisial B (2).

Di lubang kedua terdapat dua korban, diduga atas nama Noneng dan Wiwid.

Sedangkan, lubang ketiga berisi kerangka diduga bernama Farida.

Fadil mengungkapkan, para korban ada yang meninggal lebih dari dua tahun dan ada yang baru dua bulan.

Serangkaian pembunuhan di Cianjur diduga dipicu keinginan pelaku untuk menguras harta korbannya.

Lewat janji-janjinya, para tersangka mengaku bisa membuat orang lain kaya lewat metode supranatural.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup.

Setelah korban serahkan harta, lalu 'dihilangkan'," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, dilansir dari pemberitaan Kompas.com.

"Dullah atau Solihin dan Aki alias Wowon, menarasikan diri mereka mampu meningkatkan kekayaan.

Aki cari korban.

Setelah dapat korban, diambil uangnya.

Ketika enggak berhasil dan korban menagih janji, Aki lapor ke Dullah, Dullah eksekusi dengan kasih minum racun," paparnya.

Sedangkan, soal pembunuhan di Bantargebang, tersangka membunuh keluarganya sendiri karena korban dianggap membahayakan dan takut tindak pidana sebelumnya terbongkar.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mereka tahu pelaku ini membunuh korban-korbannya yang lain," bebernya.

Berdasarkan keterangan tersangka, terdapat sembilan nyawa yang dihilangkan.

Tiga di antaranya merupakan korban pembunuhan di Bantargebang.

"Di TKP Cianjur ada 4 kerangka.

Kemudian ada pengakuan tersangka, satu kerangka lain dalam pencarian.

Di Garut, ada satu orang dikubur setelah sebelumnya dibuang ke laut," ujarnya.

Kini, polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan berantai ini.

Polisi, kata Fadil, sedang mencari tahu apakah ada korban lain selain sembilan orang yang telah diungkap. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wowon, Salah Satu Tersangka Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur, Disebut sebagai Sosok yang Biasa Saja, Istri: Tidak Ada yang Aneh"

Baca juga: Siasat Wowon Erawan Pembunuh Berantai di Bekasi, Minta Adik Ikut Tenggak Racun untuk Kelabuhi Polisi

Berita Terkini