Berita Papua

GEMPA PAPUA : Gempa Bumi Guncang Papua, Sebuah Kafe Roboh ke Laut Tewaskan 4 Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi gempa bumi

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Gempa tektonik di Jayapura,Papua, Kamis (9/2) sore mengakibatkan sejumlah bangunan rusak parah. Empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa kali ini cukup dahysat. Gempa terjadi sekira pukul 15.28 WIT.

Menurut BMKG Wilayah V, titik gempa berada di kedalaman 10 km, di barat daya Kota Jayapura, dan getarannya terasa hingga ke Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom. Belum ada data resmi BPBD Kota Jayapura soal bencana ini, namun dampak terparah di area Ruko Dok II dimana sebuah kafe runtuh dan tenggelam ke laut.

Akibatnya, sedikitnya empat pengunjung kafe yang menjadi korban. Karyawan tersebut terjebak di kafe yang roboh dan tenggelam ke laut. Pantauan Tribun di lapangan, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 7 orang dari dalam reruntuhan kafe tersebut.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui keterangan tertulis.

Menurut dia, dampak gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di Jayapura. Masyarakat diminta tidak panik karena gempa tersebut tak menyebabkan tsunami.

"Hasil permodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengakui terdapat laporan kerusakan dari sejumlah bangunan akibat gempa."Gempa ini memang membuat kerusakan yang cukup parah di beberapa tempat di Kota Jayapura," kata Benny.

Plt Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatikom) BNPB, Abdul Muhar menjelaskan korban yang meninggal dunia tersebut merupakan pegunjung sebuah cafe yang rubuh hingga akhirnya masuk ke laut. Reruntuhan bangunan cafe tersebut, kata dia, menutup para korban yang akhirnya korban yang juga diduga tidak dapat berenang tidak bisa menyelamatkan diri.

“Korban terperangkap di bawah reruntuhan cafee dan tertutup atapnya sehingga mungkin untuk warga dan korban yang tidak bisa berenang akan akesulitan untuk menyelamatkan diri,” tuturnya.

Adapun hingga saat ini, kata dia, tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban di lokasi. Ia pun berharap para korban dapat ditemukan dengan kondisi selamat.

“Kita berharap dan kita mendoakan supaya korban yang saat ini mungkin masih terperangkap bisa segera terselamatkan dan dalam keadaan hidup,” tuturnya.

Kampus Rusak

Gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih juga mengalami kerusakan pada bagian belakang gedung Pascasarjana Uncen tampak keretakan di dinding bagian belakangnya pula.

"Kejadian sekira saat gempa terjadi sekira pukul 15.35 WIT dan kami semua panik, tiba-tiba telah terjatuh sebagian pondasinya," tutur salah satu warga, Alfan (27)

Ia mengaku terkejut dengan kejadian tersebut lantaran, saat kejadian tengah beraktivitas di lokasi sekitar Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura. Terpisah, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura yang dikabarkan juga mengalami kerusakan. Pasien yang sedang dirawat di RSUD Jayapura pun seketika dievakuasi ke halaman parkir.

Pasien tersebut dievakuasi demi menghindari hal-hal yang lebih parah akibat gempa bumi itu. "Ya ini pasien-pasien sekarang ada di parkiran karena di beberapa area gedung juga sudah ada yang rusak," kata Direktur RSUD Jayapura, Dokter Anton Mote.

Dokter Anton Mote mengatakan, nantinya akan dipasang tenda darurat dari Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua. "Nanti kita pasang tenda buat pasien yang dievakuasi ini karena ini cuaca juga belakangan hujan terus," ujarnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat Jayapura, Papua, tetap tenang setelah gempa magnitudo 5,4 mengguncang wilayah tersebut. Dwikorita meminta masyarakat tak mudah percaya dengan isu-isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG Dwikorita.

Ia mengatakan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas 5 Modified Mercalli Intensity (MMI)."Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan membangunkan orang yang tidur dan dampaknya dapat mengakibatkan retakan pada dinding," ujarnya.

Sementara di Kabupeten Jayapura, ia menuturkan terjadi gempa dengan skala intensitas 3 MMI. "Artinya getaran dirasakan nyata di dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu," ungkapnya.

Dwikorita menyebut untuk Kabupaten Keerom tercatat guncangan dengan skala intensitas 3 hingga 4 skala MMI.

"Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan terus berlalu dan juga dengan intensitas 4 MMI itu kita bisa melihat lampu bergoyang, barang-barang bergantung bergoyang, dinding bergetar, pintu berderik," jelasnya.

Dwikorita menegaskan menjelaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Dari hasil pemodelan numeris gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menuturkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. "Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ucapnya.(Tribun Network/ald/fal/ray/wly)

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas IX SMP Bahasa Inggris Chapter 10 Halaman 196 197 198: Come and Visit Us!

Baca juga: Kabupaten Batang Siap Eradikasi Frambusia, Dinkes Lakukan Skrining dan Edukasi Anak

Baca juga: Kabupaten Batang Siap Eradikasi Frambusia, Dinkes Lakukan Skrining dan Edukasi Anak

Baca juga: Profil Anisa Aprilia Selebgram Pekanbaru Dituding Pelakor, Kepergok Istri Sah Tanpa Busana

Berita Terkini