TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, belum bisa dipadamkan.
Sampai pukul 16.47 WIB, ini api masih berkobar, dengan asap hitam membumbung tinggi.
Saat ini petugas gabungan masih berupaya untuk memadamkan api.
Rencananya titik sumber sumur minyak yang kebakaran akan ditutup dengan tanah.
Baca juga: Inilah Daftar Lengkap Korban Tewas dan Kritis dalam Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora
Tampak alat berat ekskavator diterjunkan.
Menggali tanah, sehingga membuat gundukan tanah, yang kemudian akan digunakan untuk menutup sumur minyak yang terbakar itu.
Kepala Desa Gandu, Iwan Sucipto, mengatakan total di Desa Gandu ada 60 sumur minyak.
Dari 60 sumur minyak itu, 10 di antaranya berada di area pemukiman padat penduduk.
"Kurang lebih di sini ada 60 sumur minyak. Baru dua tahun ada sumur-sumur minyak ini," jelasnya, Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan dulunya di Desa Gandu, sulit mendapatkan sumber air saat melakukan pengeboran.
Bahkan, warga harus membeli air saat musim kemarau tiba, karena kesulitan air.
"Dulunya itu sulit untuk pengeboran air bersih, ada salah satu warga yang mengebor dapat minyak, kemudian dari orang luar desa ada yang mendengar bahwa di Desa Gandu ini terdapat sumber minyak."
"Terus banyak warga yang lain ingin mengebor tanah di dekat rumahnya, akan tetapi banyak juga warga yang tidak mempunyai modal, maka ada investor yang mau membiayai untuk mengebor sumur minyak. Sebagian sumur minya ada yang milik warga," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya juga sering mengingatkan bahaya dari keberadaan sumur minyak di area pemukiman.
"Saya juga sering mengingatkan agar jangan mengebor minyak di area dekat rumah. Tapi ya dengan adanya ini masyarakat baru terasa," jelasnya.