Gempa Turki Suriah

Seorang Terapis Spa Asal Indonesia Masih Belum Ditemukan setelah Gempa Turki

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung ambruk akibat gempa 7 Magnitudo guncang Turki, Jumat (30/10/2020).

TRIBUNJATENG.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan, empat dari lima warga negara Indonesia (WNI) yang sempat hilang kontak setelah gempa bumi di Turkiye sudah ditemukan.

Mereka ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara itu, satu orang lainnya hingga kini masih hilang kontak.

"Hingga saat ini ada satu pekerja migran yang belum dapat dihubungi," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha saat ditemui di Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Indonesia Kirim 67 Penyelamat Gabungan, Logistik hingga Dokter ke Turki

Judha menuturkan, empat WNI yang berhasil ditemukan terdiri dari 1 ibu dan 2 orang anak, serta 1 orang WNI yang bekerja sebagai spa therapist. Sementara itu, 1 orang sisanya yang masih hilang kontak adalah spa therapist atau terapis spa.

KBRI Ankara sebelum ini melaporkan, ada dua orang WNI yang bekerja sebagai spa therapist belum dapat dihubungi.

"Satu (spa therapist) sudah bisa establish kontak sama kita. Alhamdulillah kondisi yang bersangkutan selamat. Kemudian satu lagi yang di Diyarbakir belum bisa kita hubungi," tutur Judha.

Adapun untuk mencari dan mengevakuasi WNI, KBRI Ankara kembali mengirimkan tim penyelamat kedua pada Jumat (10/2). Nantinya, tim bergerak ke 6 titik, yakni Hatay, Kahramanmaras, Gaziantep, Sanli Urfa, Diyarbakir, dan Adana.

Korban Gempa Turkiye dan Suriah 24.596

Sementara itu, korban tewas di Turkiye setelah gempa hari Senin (6/2/2023) telah meningkat menjadi 21.043, menurut Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Jumlah orang yang tewas di Suriah dilaporkan 3.553, menurut AFP, sehingga jumlah gabungan kematian di kedua wilayah menjadi 24.596. 

Sementara itu, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (Afad) negara itu mengatakan pada hari Sabtu (11/2) bahwa jumlah korban tewas di Turkiye telah meningkat menjadi 20.937, yang akan membawa jumlah gabungan kematian di kedua wilayah menjadi sekitar 24.596. 

Angka-angka ini dapat bervariasi tergantung pada sumbernya. Sementara itu Sekjen PBB meyakini korban tewas kemungkinan akan meningkat lebih dari dua kali lipat. Berbicara kepada Kay Burley di Sky News di Adana di Turkiye, Martin Griffiths mengatakan dia memperkirakan puluhan ribu kematian lagi. 

Setidaknya 24.596 orang telah dikonfirmasi tewas setelah gempa magnitudo 7,8 itu, yang diikuti dengan beberapa gempa susulan.

"Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, apalagi yang berada di bawah puing-puing, tetapi saya yakin korban akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths. 

“Menakutkan. Ini adalah alam yang menyerang balik dengan cara yang sangat keras. Sangat mengejutkan. Ada gagasan bahwa pegunungan puing-puing ini masih menahan orang, beberapa dari mereka masih hidup," tambahnya. 

PBB mengaku saat ini belum bisa benar-benar mulai menghitung jumlah korban tewas. (Tito Hilmawan Reditya/Fika Nurul Ulya/kps/tribun jateng cetak)

Berita Terkini