TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Keputusan DPR dan Kemenag yang menetapkan besaran Biaya Penyelenggarahan Ibadah Haji (BPIH) Rp 49,9 juta, mau tidak mau harus diterima oleh jamaah calon haji.
Selain biaya haji yang naik, biaya hidup atau living cost jamaah digadang-gadang juga akan dikurangi dari 1.500 riyal menjadi 750 riyal.
Satu di antara jamaah calon haji di Kabupaten Batang, Galuh Pratiwi yang rencananya akan menunaikan ibadah pada tahun ini berharap pelayanan yang diberikan di Tanah Suci tidak ada perubahan.
Baca juga: 1.200 Pelajar SD/MI Ikuti Kompetensi Lomba Pesta Siaga Kwaran Batang
Baca juga: Inovasi Layanan Jasa Marga Berikan Kenyamanan Pengguna Jalan Tol Semarang-Batang
“Saya dengar uang sakunya bakal dipotong."
"Tetapi semoga tidak berdampak pada pelayanan."
"Paling tidak sama dengan pelayanan yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya," tuturnya melalui Tribunjateng.com, Minggu (19/2/2023).
Sumiati, jamaah haji yang beruntung menginjakkan kaki ke Tanah Suci pada 2016, menceritakan pada tahun itu biaya pelunasan hanya Rp 10 juta dan masa tunggu 6 tahun.
"Pelayanan waktu itu juga sangat baik."
"Mulai dari petugas yang membantu memudahkan segala kebutuhan dan ibadah jamaah, hingga makan 2 kali sehari waktu di hotel Mekah dan Madinah, lengkap sama buah, yang sesuai lidah orang Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Pelajar SMKN 1 Batang Ekspresikan Cita-cita Lewat Goresan Mural
Baca juga: BPIH Naik, Kantor Kemenag Batang : Calon Haji 2020 Tidak Perlu Tambah Biaya
Ia pun cukup kaget dengan kenaikan biaya haji saat ini.
Kali ini giliran suaminya yang rencana akan berangkat ke Tanah Suci.
"Suami saya daftar untuk mendapatkan porsi haji tahun 2013, tapi menurut jadwal keberangkatan, tahun 2036,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/2/2023).
Dia bersama suami pasrah karena telah menjadi keputusan pemerintah.
Yang pasti dia bersama suami akan berupaya agar biaya tambahan tersebut dapat terkumpul agar bisa melunasi sehingga berangkat ke Baitullah tepat waktu.
Di sisi lain, meski uang saku dipangkas, dia mengharapkan layanan selama di Tanah Suci jangan pula dikurangi.