Saat mereka bertemu hantu tangan yang mengacungkan jempol itu, mereka juga mengacungkan jarinya.
Jari yang mereka acungkan adalah jari kelingking.
Hasilnya, hantu tangan itu langsung menghilang.
Usut punya usut, ternyata untuk mengalahkan hantu itu, para pengunjung pemberani itu berpegangan pada hukum bermain suit.
Dalam permainan suit, khususnya permainan suit Jawa, ibu jari atau jempol bisa dikalahkan oleh jari kelingking.
Sedangkan, kelingking kalah oleh jempol.
Sehingga, tidak heran saat pengunjung itu mengacungkan jari kelingkingnya, hantu itu langsung hilang, karena merasa kalah suit. (*)