Selain itu, menurutnya, iklim investasinya juga harus dijaga.
"Sehingga seluruh elemen harus berkontribusi untuk menjaga wilayah."
"Pemimpin daerah ini yang penting menjaga wilayah dari masing daerahnya."
"Jangan sampai nanti timbul distorsi atau konflik-konflik sosial dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Tak Pakai Helm, Mendominasi Pelanggaran Terbanyak Dalam Operasi Keselamatan Lalu Lintas di Jateng
Adapun selain itu, Ratna menyebutkan, diperlukan pula strategi untuk meningkatkan investasi di Jawa Tengah ini.
Ia menyebutkan ada dua karakter investasi, pertama adalah existing.
Yakni upaya mempertahankan kinerja yang sudah ada.
Dalam hal ini yakni berkaitan dengan menjaga proses bisnis agar bisa berjalan dengan optimal.
Adapun selanjutnya yakni upaya untuk menarik investasi.
"Terkait dengan menarik investasi, berarti bicara masalah bagaimana infrastruktur pendukung, penunjang, dan lain sebagainya."
"Bagaimana tenaga kerja ini bisa menyokong kegiatan investasi itu sendiri, bagaimana sumber daya alam mendukung kegiatan investasi, dan sebagainya," terangnya.
Adapun di sisi itu, terkait dengan adanya isu perlambatan ekonomi global, Ratna menyebut hal ini bisa saja turut memberikan pengaruh terhadap investasi di Jawa Tengah.
Dorongan masuknya investasi sangat diperlukan termasuk terhadap PMDN.
"PMDN ini yang kami yakini lebih tangguh, lebih luwes."
"Kami sasar bukan hanya modal besar atau asing, kecil-kecil juga harus dihitung," imbuhnya. (*)
Baca juga: Hati-hati Melintas Dua Jalur Pantura Warureja Tegal Ini, Licin dan Berlubang Karena Ada Perbaikan
Baca juga: 41 Keluarga Terdampak Bencana Kabupaten Semarang Terima Bansos, Berikut Rincian Besarannya
Baca juga: COBALAH Minyak Balur Khamsa, Produk Kesehatan Racikan Ayu Warga Kudus, Wangi dan Tidak Lengket
Baca juga: Tahun Ini Labkesda Kudus Naik Standar Jadi BSL 2, Fasilitas Mulai Dilengkapi