Kota Surakarta

Bregodo, Prajurit Keraton yang Menjadi Magnet Kirab Boyong Kedaton 2023

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bregodo, Prajurit Keraton yang Menjadi Magnet Kirab Boyong Kedaton 2023

TRIBUNJATENG.COM, SURAKARTA - Sekelompok pria berusia sepuh tampak ikut dalam barisan, berjalan meniti rute yang sudah ditentukan.

Beberapa pria yang berseragam biru dengan pedang di tangan kanan, melangkah mengikuti iring-iringan di depannya.

Salah satu di antaranya, pria berkacamata yang sudah cukup sepuh sembari membawa bendera melirik ke penonton yang sebagian sibuk mengabadikan event menarik tersebut.

Mereka adalah Bregodo, prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang mengikuti proses Kirab Boyong Kedaton dalam rangka memeriahkan HUT ke-278 Kota Solo.

Kirab Boyong Kedaton untuk tahun ini, digelar pada Jumat, 17 Februari 2023.

Dalam kirab tersebut ada beberapa kelompok prajurit yang dilibatkan, seperti prajurit musik keraton dan prajurit keraton Surakarta.

Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga memiliki beberapa kesatuan prajurit, di antaranya, Bregodo Tamtomo, Bregodo Prawiro Anom, Bregodo Jayeng Astro, Bregodo Sorogeni, Bregodo Joyosuro dan Bregodo Doropati.

Agenda Kirab Boyong Kedaton ini sebagai pengingat akan peristiwa penting sejarah yaitu perpindahan kekuasaan dari Keraton Pajang menuju Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Boyong Kedaton memiliki makna perpindahan kerajaan. Boyong, dalam Bahasa Jawa berarti pindah tempat tinggal. Kedaton dalam Bahasa Jawa berarti Kerajaan atau Singgasana.

Keberadaan Bregada, Bregodo, Bergodo atau Bergodo adalah pasukan keraton yang hingga kini setia menemani perjalanan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Kehadiran mereka selalu menarik perhatian karena seragam yang dikenakannya beraneka warna, sesuai dengan kesatuan masing-masing.

Ada yang mengenakan seragam merah, hijau, biru dan hitam dengan bagian bawah selalu ditutupi kain batik motif tertentu..

Dalam sejarahnya, pada kerajaan Mataram, prajurit keraton ini memang menjadi semacam angkatan bersenjata milik keraton.

Baik pada era sebelumnya, era Keraton Kota Gede, Keraton Plered (Bantul, Yogyakarta), Keraton Kartasura (1703-1745) hingga pindah ke Keraton Surakarta, prajurit ini memang menjadi sistem pertahanan keraton yang sangat diandalkan.

Sebagai prajurit perang kala itu, mereka juga dibekali berbagai kemahiran penggunaan senjata, seperti tombak, pedang dan panah.

Halaman
12

Berita Terkini