Berita Jepara

BPBD Jepara Dirikan Dapur Umum di Sowan Kidul, Drop Makan untuk Korban Banjir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepsen: Sejumlah warga Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, gotong-royong di dapur umum menyiapka nasi bungkus untuk korban banjir, Selasa (28/2/2023). Dapur umu tersebut mengirim makanan dua kali dalam sehari.

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - BPBD Kabupaten Jepara mendirikan dapur umum untuk korban banjir di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung.

Dapur umum tersebut didirikan Senin (27/2/2023) malam.

Kepala BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menyampaikan dapur umum telah mengirim 1.100 nasi bungkus makan untuk korban banjir.

"Hingga siang ini sudah satu kali pengiriman," kata Arwin kepada Tribunmuria.com, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Banjir di Sowan Kidul Jepara Meluas, Ketinggian Air Capai 1 Meter, 1.000 Jiwa Lebih Terdampak

Baca juga: Gelombang Sangat Tinggi Masih Hantui Perairan Selatan Jawa Hingga Besok, Ini Kata Prakirawan BMKG

Dia mengungkapkan dapur umum tersebut akan mengirim dua kali dalam sehari. Pengiriman makanan  untuk korban banjir dilakukan saat  siang dan malam.

Dapur umum tersebut juga tidak diperuntukan korban di Sowan Kidul saja, tetapi juga di desa lain.

"Mulai nanti sore untuk korban banjir di Desa Batukali, (Kecamatan Kalinyamatan) kami kirim dari sini," ujarnya.

Di desa tersebut juga dilanda banjir akibat cuaca ekstrem. Sejumlah rumah warga tergenang air luapan sungai.

Pendirian dapur umum ini diapresiasi Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid. Dia mengapresiasi BPBD Jepara yang bergerap cepat menyiapkan makanan untuk korban banjir. Dia juga menyerahkan bantuan di dapur umum untuk korban banjir.

"Dapur umum ini sudah bagus," kata politisi Partai Gerindra saat meninjau di Sowan Kidul.

Dia menyatakan akan membantu Pemdes Sowan Kidul agar terbebas dari banjir tahunan.

Sementara itu, Kepala Desa atau Petinggi Desa  Sowan Kidul Ahmad Dhuri menyampaikan jumlah warga terdampak banjir bertambah.

Saat ini tiga rukun tetangga terdampak banjir. Bertambah satu RT dari jumlah semula yang hanya dua RT. 

Secara keseluruhan area permukiman 317 KK atau 1019 jiwa di tiga RT itu kini masih terdampak banjir. Dengan rincian 112 KK atau 382 jiwa di RT 3/2. 136 KK atau 369 jiwa di RT 2/2. 69 KK atau 288 jiwa di RT 1/2.

"Titik terparah di RT 3/2 ketinggian air 80-100 cm," terangnya.

Dia mengungkapkan banjir semakin parah apabila cuaca terus memburuk.

Pasalnya, Sungai Jratunseluna atau yang dikenal warga Sungai Kaligawe tidak mampu menampung air. Kondisi sungai tersebut sudah sangat dangkal. Terakhir sungai tersebut dinormalisasi sekira tahun 2000.

Pihaknya meminta normalisasi sungai segera dilakukan. Langkah itu bisa mengatasi banjir yang terjadi di Sowan Kidul. (*)

 

Berita Terkini