TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melibatkan semua pihak untuk menangani stunting.
Pasalnya, permasalahan stunting tidak hanya ditangani dinas kesehatan. Tetapi semua lapisan masyarakat harus turut serta menuntaskan permasalahan stunting.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengajak seluruh komponen masyarakat dan perangkat daerah untuk meningkatkan konvergensi penurunan angka stunting di Kabupaten Jepara.
Baca juga: Bisnis Kartu Perdana Ilegal Beromzet Rp 15 Juta Per Bulan, Pria Lulusan SMA Ini Ditangkap Polisi
Konvergensi ini adalah upaya meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan penurunan stunting.
"Perlu kerja cepat dan nyata. Libatkan semua stakholder masyarakat hingga di tingkat bawah untuk penanganan stunting," kata Pj Bupari Jepara saat Rembuk Stunting di Gedung Shima, Rabu (8/3/2023).
Dia memaparkan pada 2024 telah ditetapkan target penurunan prevalensi stunting 14 persen.
Untuk itu, kata dia, butuh upaya yang efektif, terencana, dan sistematis agar bisa mencapai target tersebut.
Mengutip data SSGI, pada 2022 Pemkab Jepara mampu menurunkan 6,8 persen angka prevalensi stunting ke angka 18,2 persen dari sebelumnya sebesar 25 persen dari 2021.
"masih perlu menurunkan 4,2 persen lagi untuk mencapai minimal target 2024 nanti," imbuhnya.
Edy Superiyanta meminta sinergitas penanganan antarsektor baik dari sektor kesehatan dan non kesehatan terus diperkuat. Karena penanganan stunting lebih optimal lagi jika semua elemen masyarakat terlibat.
Edy juga mengungkapkan penanganan stunting di desa-desa akan menjadi prioritas. Dia menargetkan pada 2024 Pemkab Jepara bisa membebaskan 60 desa dari masalah stunting. (*)
Baca tanpa iklan