TRIBUNJATENG.COM- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan sosok Kapten TNI purnawirawan Abdullah Haruman.
Banyak kenangan yang diukir Prabowo Subianto bersama Abdullah Haruman.
Melalui akun Facebooknya, Prabowo Subianto menuliskan kehebatan Abdullah Haruman.
"Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menceritakan beberapa senior saya di militer yang memberikan contoh baik, tauladan bagi saya. Kali ini saya ingin mengangkat kisah kepemimpinan para bintara yang melatih, membentuk dan membantu saya. Salah satunya adalah Kapten TNI (Purn.) Abdullah Haruman," tulis Prabowo.
Banyak kelebihan yang dimiliki Abdullah Haruman.
Rupanya Abdullah Haruman pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, jago menembak senapan, dan sangat andal dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur
Prabowo Subianto mengenali saat Abdullah Haruman sebagai Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka.
"Di antara para bintara yang paling banyak memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalinya saat beliau sebagai Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, jago menembak senapan, dan sangat andal dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur," tulis Prabowo.
Haruman tidak berada dalam satu kompi dengan Prabowo, tetapi bersama dalam Grup 1 Parako. Haruman ikut membina para perwira, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.
Haruman dan Prabowo Subianto melakukan operasi di Timor Timur pada tahun 1976.
"Demikian pula, walau secara organik Haruman tidak pernah berada dalam pasukannya, baik di peleton atau kompi, dalam organisasi penugasan Tim Nanggala 10 saat operasi di Timor Timur pada tahun 1976, mereka empat melakukan gerakan bersama," tulisnya.
Prabowo sangat ingat dengan aksi yang dilakukan Abdullah Haruman.
"Dalam beberapa gerakan aksi, saya sering kali menemukan diri saya berdekatan dengan Haruman. Saya lupa konteksnya bagaimana, tetapi saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya kami yang menjadi ujung tombak gerak maju pasukan," kata Prabowo.
Prabowo menceritakan sosok Abdullah Haruman yang sangat gesit saat menembak.
"Beliau selalu berbisik kepada saya untuk menyusul kalau dia sudah sampai pada sebuah pohon tertentu. Dan kalau dia sudah sampai menembak, saya diminta buru-buru untuk mencapai pohon tersebut,"ujarnya.