Ramadhan 2023

Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Doa Melihat Hilal Puasa 1444 H

Penulis: non
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Doa Melihat Hilal Puasa 1444 H

 

Pemerintah yang diprakarsai oleh Kementrian Agama menggabungkan keduanya.

 

Pertama menggunakan hisab, lalu melihat hilal, sebagai penentunya diputuskan dengan sidang isbat.

 

Apakah Anda tahu pengertian hisab dan rukyat?

 

Hisab

 

Hisab adalah perhitungan secara astronomi.

 

Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.

 

Posisi matahari dalam Islam menjadi penentu perhitungan waktu sholat.

 

Sedangkan posisi bulan digunakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda periode bulan baru dalam kalender Hijriyah.

 

Metode hisab dipergunakan untuk menentukan awal Ramadhan atau awal bulan dalam kalender Hijriyah tanpa harus melihat hilal.

 

Di antara yang menggunakan metode hisab adalah ormas Islam Muhammadiyah.

 

Rukyat (melihat hilal)

 

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal.

 

Secara arti hilal adalah bulan sabit muda setekah terjadi ijtimak (konjungsi geosentris).

 

Apabila hilal sudah terlihat, itu tandanya hari berikut sudah memasuki bulan baru.

 

Penampakan hilal bisa dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop.

 

Mengamati hilal bisanya dilakukan menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak.

 

Apabila terlihat, waktu maghrib setempat sudah dihitung tanggal 1 bulan baru.

 

Metode hilal di Indonesia digunakan oleh Ormas Islam Nahdlatul Ulama.

 

Dua metode di atas merupakan metode kuat yang memiliki dasar Hadits Rasulullah.

 

Berikut haditsnya.

 

Inilah pendapat mayoritas ulama berdasarkan hadits,

 

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ وَانْسُكُوا لَهَا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا ثَلَاثِينَ فَإِنْ شَهِدَ شَاهِدَانِ فَصُومُوا وَأَفْطِرُوا

 

Artinya: “Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika (hilal) itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian.”

 

Demikian dua metode yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan di Indonesia. (*)

Berita Terkini