"Mandi nya ya mandi biasa, tidak ada ritual khusus. Tapi memang niatnya dalam hati untuk membersihkan atau menyucikan diri sebelum puasa. Saya rutin melakukan ini sudah sejak masih sekolah dasar (SD) sampai sekarang. Dulu ya awalnya diajak orangtua," cerita Akil.
Untuk durasi mandi, dikatakan Akil masing-masing tapi biasanya paling lama satu jam.
Selain itu, niat mandi di Pancuran 13, Pancuran 5 Guci masing-masing ada yang untuk menyucikan diri, ada untuk kesehatan atau penyembuhan, dan lain-lain.
Namun semuanya bergantung kepercayaan atau niat masing-masing, tapi kalau untuk warga Guci memang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Baca juga: Cerita Warga Tanggulangin Kudus Hari Ini, Sudah 12 Hari Numpang Mandi, Rumah Masih Tergenang Banjir
Sedangkan saat mandi, untuk perempuan biasanya memakai kain tapih atau sarung sebagai penutup.
Sementara laki-laki, menurut Akil biasanya tidak memakai kain atau sarung, tapi celana pendek atau celana biasa saja.
"Biasanya pada mandi di Pancuran 13 dan Pancuran 5 Guci sebelum puasa dan sebelum lebaran atau hari raya. Kalau warga area Guci biasanya pada rombongan naik mobil pikup, kalau yang ada kendaraan sendiri ya pakai motor, bahkan ada juga yang jalan kaki," tutupnya. (dta)