TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kabar buruk datang bagi sepakbola Indonesia setelah gagal menjadi tuan rumah turnamen sepakbola internasional Piala Duni U-20.
Seperti kita tahu, FIFA mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang rencananya akan digelar pada bulan Mei mendatang.
Kabar ini tentu menjadi pukulan berat bagi para pecinta sepakbola Indonesia, terutama bagi pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sesuai dengan penuturan penerjemahnya, Shin Tae-yong terlihat sangat sedih usai mendengar kabar pembatalan tersebut.
Bahkan ia enggan bicara saat diwawancarai setelah mendapat kabar bahwa Indonesia tidak lagi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Namun pada hari ini, Shin Tae-yong memberikan penjelasan mengenai keadaan tim dan mengapa dirinya tidak kumpul bersama para pemain dan ofisial lainnya saat pengumuman pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Ya, saya semalam hanya di kamar saja karena saya lihat para pemain sangat sakit hati, dan saya pun tidak ingin menunjukkan sakit hati saya di depan pemain. Jadi saya hanya di kamar saja," ucap Shin Tae-yong.
Tentu saja, keputusan FIFA ini sangat mengecewakan bagi Shin Tae-yong dan timnas Indonesia.
Pasalnya, tim ini sudah mempersiapkan diri selama tiga tahun lebih untuk menghadapi turnamen tersebut.
Dan ketika mereka sudah berada di persiapan akhir, FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah.
Menurut Shin Tae-yong, kehadiran Piala Dunia U-20 di Indonesia akan sangat berpengaruh untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Ia pun menyayangkan kejadian ini yang juga memutus impian para pesepakbola Indonesia.
Namun, apa sebenarnya penyebab pembatalan ini? Ternyata, ada beberapa faktor yang membuat FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Salah satunya adalah masalah keamanan. FIFA memberikan penilaian bahwa Indonesia belum siap dalam hal keamanan dan kesiapan infrastruktur.
Selain itu, masalah keterbatasan anggaran juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan FIFA.