Guru Berkarya

Peningkatan Keterampilan Menulis Pidato Persuasif melalui Discovery Learning

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dra. Ririn Damayanti., Guru SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang

Oleh: Dra. Ririn Damayanti., Guru SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan, baik SD, SMP, maupun SMA. Di jenjang SMP, salah satu materi di dalam Bahasa Indonesia yang sangat penting untuk dikuasai siswa adalah kemampuan menulis pidato persuasif. Siswa yang mampu menulis teks pidato persuasif dengan benar, biasanya ia mampu berpidato dengan baik dan benar pula. Ini artinya bahwa kemampuan menulis pidato persuasif berkorelasi langsung pada peningkatan kognitif dan keterampilan komunikasi siswa. Asumsi tersebut diperkuat oleh pendapat I Gede Budha Adnyana (2020) yang menyatakan bahwa siswa yang mampu menulis teks pidato persuasif dapat membantu siswa dalam mengungkapkan ide, gagasan, pendapat, perasaan tentang suatu permasalahan dan belajar memengaruhi orang lain.  Hal baiknya bahwa keterampilan menulis merupakan hal yang dapat dipelajari dan diperoleh melalui latihan yang intensif.

Fakta di lapangan, bahwa selama ini tingkat pencapaian hasil belajar untuk materi menulis pidato persuasif masih belum optimal. Indikator dari asumsi ini dapat dilihat dari: banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2019 dan tahun 2020, dengan pencapaian nilai rata-rata 72, yang tuntas KKM 35 persen dan yang belum tuntas KKM masih 65 persen ; siswa belum memahami struktur kaidah kebahasaan yang digunakan dalam keterampilan menulis teks pidato persuasif; siswa menganggap materi keterampilan menulis teks pidato persuasif tidak begitu penting; dalam mengikuti pelajaran, siswa kurang kooperatif.

Apabila kondisi ini tidak mendapatkan solusi secara kongkrit, tidak menutup kemungkinan akan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka guru bisa melaksanakan model discovery learning dalam pelaksanaan pembelajaran materi menulis pidato persuasif.

Dipilihnya model discovery learning karena beberapa keunggulan, antara lain: mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran; menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar; memungkinkan perkembangan keterampilan-keterampilan belajar sepanjang hayat dari pembelajar; membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal; membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri; membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam; mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar; membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil yang mereka buat selama proses belajar; merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan nyata; merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan, seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa; mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah; menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan.

Secara umum tata laksana implementasi model discovery learning adalah sebagai berikut: stimulation (pemberian rangsang), problem statement (pernyataan atau identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan data), verification (pembuktian), generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi).

Berita Terkini