Guru Berkarya

Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elly Mastukhah, S.Pd. - (Guru SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang)

Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Elly Mastukhah, S.Pd.
(Guru SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang)

Bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa sejak SD, SMP, hingga SMA. Merujuk dari berbagai kurikulum yang pernah diimplementasikan dalam sistem pendidikan di Indonesia, tujuan utama yang ingin dicapai dari pembelajaran bahasa Inggris (terutama pada jenjang SMP) adalah adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam bentuk lisan maupun tulisan. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengarkan (listening), membaca (reading), dan menulis (writing). Jika tujuan tersebut bisa dicapai secara optimal maka kompetensi siswa tidak hanya berkembang pada aspek kognitif saja, tapi aspek afektif yang di dalamnya ada interpersonal skill juga akan terakomodasi untuk tumbuh dengan ideal.

Merujuk pada paparan di atas, bagian penting dalam pembelajaran bahasa Inggris yang perlu dikuasai oleh siswa adalah kemampuan menulis. Kemampuan menulis yang dimaksud dalam kajian ini adalah kemampuan menulis teks prosedur. Siswa yang mampu menulis teks prosedur biasanya mampu menguasai materi yang lain dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan tingkat kompleksitas yang lebih rendah. Asumsi ini diperkuat oleh pendapat Tarigan (2013) yang menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan yang dipergunakan untuk menggantikan komunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Kemampuan menulis sangat penting dalam proses membentuk kompetensi diri dan kompetensi sosial. Dengan menulis seseorang bisa mengungkapkan pikiran atau gagasannya secara tepat kepada orang lain. Orang lain bisa memahami isi pikiran atau apa yang disampaikan dengan tulisan yang dibaca dari buku, jurnal, media sosial atau media yang lainnya. Dalam pembelajaran menulis teks prosedur, siswa diarahkan untuk mampu memahami pola kalimat larangan dan perintah, melengkapi paragraf rumpang berbentuk prosedur, menyusun kata acak menjadi kalimat, menyusun kalimat acak menjadi teks berbentuk prosedur dan menyusun teks prosedur sederhana.

Namun demikian, tujuan dari pembelajaran bahasa Inggris terutama pda materi menulis teks prosedur belum tercapai dengan baik. Pandangan ini didasarkan pada ketercapaian hasil belajar siswa. Para siswa merasa bahwa materi menulis teks prosedur adalah materi yang sangat sulit, sehingga materi itu kurang mereka minati. Data kuantitatif menunjukan bahwa secara klasikal dengan jumlah siswa 198 hanya 53 persen saja yang tuntas KKM, dan 47 persen belum tuntas KKM, sedangkan KKMnya adalah 75. Idealnya siswa kelas IX sudah mampu menulis teks prosedur sederhana dengan rata-rata 85 persen tuntas KKM.

Guna meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur diibutuhkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik bahan ajar dan kebutuhan siswa. Metode yang dimaksud adalah demonstrasi. Menurut Hasibuan dan Moedjijono (2002) kunggulan metode demonstrasi adalah: pertama, perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal yang lain; kedua, dapat mengurangi kesalahan-kesalahan apabila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru karena siswa memperoleh presepsi yang jelas dari hasil pengamatanya; ketiga, apabila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan .
Berdasarkan uraian diatas dapat ditegaskan bahwa metode demonstrasi adalah strategi yang tepat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur. Agar proses dan hasil pembelajaran bisa optimal, maka pelaksanaan metode demonstrasi harus mengikuti sintaks secara ideal dengan improvisasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi. (*)

Berita Terkini