TRIBUNJATENG.COM -- Nyai Dasima merupakan sosok perempuan yang hidup di masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Dia menjadi gundik dari seorang Belanda bernama Edward William dan seringkali menghabiskan malamnya bersama dengan para penjajah Belanda tersebut.
Namun, perjalanan hidupnya berakhir tragis ketika ia ditemukan tewas di sekitar kali di Kwitang.
Kisah Nyai Dasima sebenarnya ditutup-tutupi oleh VOC Belanda agar tidak sampai ke negeri asal mereka.
Namun, di Indonesia, kisah-kisah Nyai sering menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk cerita Nyai Dasima yang menjadi dasar pembuatan film 'Si Manis Jembatan Ancol' pada tahun 1993.
Nyai Dasima berasal dari Ciseeng, Bogor dan hidup di antara tahun 1805-1830.
Perjalanan hidup dan cintanya direkam dalam buku yang ditulis oleh SM Ardan.
Ia menjadi gundik Edward William, namun kemudian menemukan pria yang siap menikahinya, Samiun.
Namun, Samiun ternyata hanya ingin menggerogoti harta Dasima dan akhirnya memerintahkan Bang Puasa untuk membunuhnya.
Meskipun kisah Nyai Dasima merupakan sebuah cerita yang tragis, namun kisah-kisah seperti ini masih diingat dan diceritakan oleh banyak orang sebagai bagian dari sejarah Indonesia.
Kisah Nyai Dasima juga memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi sosial dan politik di masa penjajahan Belanda di Indonesia, serta mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai martabat dan hak-hak perempuan di dalam masyarakat. (Intisasi Online)
Baca juga: Sejumlah Kegiatan Keagamaan di Bulan Ramadhan 2023 Diperbolehkan Berlangsung Normal
Baca juga: Wawalkot Pekalongan Salahudin Tekankan Profesionalitas dan Kapasitas Anggota Satpol P3KP
Baca juga: Sepasang Suami Istri Ditangkap Polres Salatiga, Sudah 4 Kali Curi Motor
Baca juga: Polisi selidiki Keterkaitan Kelompok Perampok Cilacap dengan Kasus Perampokan 7 Toko Emas 2013