Guru Berkarya

Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Matematika Materi Persamaan Kuadtar

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumono., Guru SMP N 13 Magelang

Oleh: Jumono., Guru SMP N 13 Magelang

Matematika adalah mata pelajaran “induk” yang ada di semua jenjang baik SD, SMA, SMA dan sederajad. Mempelajari matematika memiliki banyak manfaat bagi siswa, tidak hanya di sekolah tapi juga di luar sekolah. Mempelajari matematika akan membantu siswa mampu berpikir kritis. Hal ini terjadi karena belajar matematika membuat siswa memiliki kebiasaan untuk berhitung dan juga berlatih deret. Otomatis dengan mempelajari hal tersebut maka otak akan berpikir secara teratur.

Salah satu materi matametika yangada di jenjang SMP adalah materi persamaan kuadrat. Siswa harus dapat menguasai materi tersebut dengan baik seperti yang tercantum dalam buku guru yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dan kebudaan Republik Indonesia tahun 2017 yang disebutkan kompetensi yang ingin dicapai dari pembelajaran materi persamaan kuadrat antara lain: menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan; mengidentifikasi jumlah dan hasil kali akar-akar dari persamaan kuadrat berdasarkan koefisien-koefisiennya; menentukan akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna; enentukan akar persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus kuadratik (rumus abc); mengidentifikasi karakteristik dari penyelesaian persamaan kuadrat dengan melihat nilai.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa selama ini hasil belajar matematika materi persamaan kuadrat di SMP Negeri 13 Kota Magelang kurang optimal. Asumsi ini didasarkan pada perolehan hasil belajar pada tahun pelajaran 2019/2020 serta 2020/2021. Pada tahun pelajaran 2019/2020 menunjukkan tingkat pencapaian tuntas KKM hanya 40 persen. Pada tahun pelajaran 2020/2021 tingkat pencapaian tuntas KKM hanya 55 persen . Kondisi ini diperparah dengan sikap dan perilaku siswa ketika mengikuti pembelajaran, yakni: siswa kurang aktif; siswa banyak yang berbicara sendiri dan tidak memperhatikan keterangan dari guru; siswa sering keluar masuk kelas; siswa kurang disiplin. Jika kondisi ini tidak diselesaikan dengan segera, maka tidak menutup kemungkinan akan mengganggu pencapaian mata pelajaran matematika pada khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

Guna mengatasi permasalahan tersebut sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi persamaan kuadrat, maka guru akan melaksankan  model discovery learning dalam proses belajar mengajar. Dipilihnya model discovery learning karena mempunyai berbagai keunggulan antara lain: merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif; mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented; merubah modus ekspository siswa yang hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus discovery siswa yang menemukan informasi sendiri. Asumsi ini diperkuat oleh Kurniasih & Sani (2014) yang menegaskan beberapa kelebihan dari model discovery learning, yaitu sebagai berikut: menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil; siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

Berdasarkan paparan di atas, dengan mempertimbangkan karakteristik dari mata pelajaran matematika terutama materi persamaan kuadrat serta keunggulan dari model discovery learning, maka bisa dikuatkan pendapat bahwa hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan kuadrat bisa meningkat secara optimal melalui implementasi model discovery learning.

Berita Terkini