TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Komunitas Green Solidarity Kota Semarang menawarkan paket takjil untuk ditukar dengan botol plastik.
Para warga yang mengetahui informasi tersebut tentu langsung berbondong-bondong menukarkan sampah botol plastiknya dengan takjil.
Penukaran tersebut dilakukan di sekretariat Green Solidarity di Lempuyangan III, Keluruhan Banyumanik, Kota Semarang.
"Iya, biasanya menukar botol plastik sekarang dapat takjil," ujar warga Banyumanik, Setianingsih (33).
Ia ketika mendatangi komunitas lingkungan tersebut dengan membawa 16 botol minuman berbagai ukuran dan merek minuman.
Tidak hanya mendapatkan takjil, ia memperoleh pula paket sabun cuci piring.
Sekaligus informasi cara membuat sabun cuci piring cair, sabun mandi dan ecoenzym.
"Kalau ecoenzym belum pernah buat, pernahnya sabun cuci piring dan sabun mandi, caranya diajarin dan barangnya bisa saya gunakan secara pribadi," katanya.
Founder Komunitas Green Solidarity, Theresia Tarigan mengatakan, ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dari tingkat masyarakat terkecil.
Upaya yang lakukan dimulai dari mengumpulkan botol plastik sebagai sampah rumah tangga sehari-hari.
"Botol plastik adalah contoh paling mudah untuk barang yang bisa didaur ulang, baik sebagai botol bekas atau untuk dihancurkan lagi," terangnya kepada Tribun, Sabtu (15/4/2023).
Kegiatan peduli lingkungan tersebut disambut antusias warga. hal itu terbukti dalam sekali penukaran terkumpul 1.500 botol.
Setiap warga ada membawa 30 sampai 50 botol. Botol-botol tersebut akan ditukar dengan satu set bingkisan berisi sabun cuci piring, eco enzyme, dan sabun mandi padat.
Ribuan botol plastik bekas yang telah terkumpul itu nantinya akan digunakan kembali sebagai kemasan sabun cuci piring cair dan eco enzyme.
“Kami rutin membuat eco enzyme dan sabun cuci piring cair sehingga kami akan gunakan kembali botol plastik ini," katanya.