Apa Itu Manic Episode? Ini Gejala dan Perawatan untuk Penderita Bipolar

Penulis: non
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa Itu Manic Episode? Ini Gejala dan Perawatan untuk Penderita Bipolar

Apa Itu Manic Episode? Ini Gejala dan Perawatan untuk Penderita Bipolar

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu manic episode? Berikut ini gejala dan perawatan untuk penderita penyakit bipolar.

Apa Itu Manic Episode?

Manic episode atau episode manik merupakan gejala umum dari gangguan bipolar.

Orang yang sedang dalam manic episode bisa kehilangan kontrol atas diri mereka sendiri.

Umumnya, mereka bisa tidak tidur semalaman dan terlibat dalam tindakan beresiko dan membahayakan mereka sendiri.

Manic episode ditandai dengan peningkatan mood, perasaan bahagia yang membuncah secara tidak wajar.

Gejala lainnya dari manic episode adalah perilaku berlebih, mudah terdistraksi, serta halusinasi atau delusi.

Dilansir Tribunjateng.com dari Jurnal Empati Volume 7 Edisi Agusus 2017, episode manik cenderung muncul dan berakhir secara tiba-tiba.

Kondisi kesehatan bisa menjadi faktor munculnya manic episode.

Kondisi kesehatan yang bisa menjadi faktor antara lain; tingkat stres yang tinggi, radang otak, kurang tidur, lupus, efek samping obat, stroke, demensia dan masih banyak lagi.

Beberapa gejala manik yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Keinginan tidur yang menurun

2. Pikiran bunuh diri

3. Membuat rima kata yang tidak masuk akal

4. Melakukan banyak hal dalam satu waktu

5. Menjadi impulsif

6. Mudah tersinggung

7. Pikiran yang bercabang

8. Bicara dengan lantang dan cepat. 

Bipolar sendiri adalah jenis gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati ekstrem.

Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan suasana hati yang dialami oleh penderita bipolar mencakup emosi tertinggi

(sangat senang yang disebut fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah (sangat murung atau depresi).

Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan.

Apalagi, kejadian manik atau hipomanik bisa hampir tak terdeteksi.

Gejala Bipolar

Ada dua fase yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar, yaitu manik (dan hipomanik) dan depresi.

Beberapa gejala manik dan hipomanik adalah detak jantung tidak normal, perasaan gelisah atau aneh,

merasa punya energi berlebih hingga memulai banyak aktivitas, rasa percaya diri yang berlebihan dan adanya euforia,

nyaris tak membutuhkan tidur, punya khayalan yang tak biasa, punya banyak pemikiran atau ide-ide, mudah teralihkan.

Seringnya, pada fase ini membuat banyak keputusan buruk, bicara cepat dan banyak topik, mudah tersinggung.

Selain episode manik, ada pula episode depresi yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar. Beberapa gejalanya adalah:

Suasana hati yang buruk Mudah merasa tertekan, sedih, hampa, dan putus asa, kehilangan minat atau kesenangan pada sesuatu atau banyak hal,

penurunan berat badan secara signifikan, makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit,

gelisah tapi tak bisa melakukan banyak hal, mudah lelah dan kehilangan energi sehingga malas beraktivitas, merasa tidak berharga

atau rasa bersalah berlebihan, sulit berkonsentrasi atau berpikir tenang.

Pada berapa kasus, orang merencanakan bunuh diri Sering lupa terhadap banyak hal.

Meski mengetahui gejala dan jenis dari gangguan bipolar, sayangnya, penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti.

Para ilmuwan yang mempelajari kondisi ini juga setuju bahwa tak ada penyebab tunggal dari gangguan bipolar.

Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang mungkin terlibat dalam kondisi ini.

Dikutip dari National Institute of Mental Health (NIMH) beberapa faktor risiko berikut merupakan penyebab gangguan bipolar.

Yakni struktur dan fungsi otak, genetik, riwayat keluarga serta lingkungan dan gaya hidup.

Hanya saja untuk benar-benar mengetahui penyakit ini, diperlukan diagnosis dari dokter sebelum melakukan perawatan. (*)

Berita Terkini