Berita Semarang

Mbak Ita: Studi Luar Kelas Tak Harus ke Luar Kota, Banyak Kearifan Lokal Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas tidak harus berpergian ke luar kota. 

Ita, sapaannya, meminta guru melakukan inovasi dalam pembelajaran luar kelas dengan memperkenalkan kearifan lokal Semarang. 

"Anak-anak membutuhkan pola berbeda dengan yang lalu. Mereka membutuhkan kegiatan yang mengarah ke praktek," ujar Ita, usai memberikan pemaparan kepada kepala sekolah pada kegiatan Semarang Mengajar 2023, di SMPN 5 Semarang, Rabu (3/5/2023). 

Diterapkannya kurikulum merdeka, menurutnya, pembelajaran lebih terbuka. Diharapkan, guru bisa menyesuaikan penbelajaran sesuai kurikulum dan bisa mengajarkan kearifan lokal. Contoh, siswa bisa diajak melakukan urban farming atau mengunjungi tempat-tempat ibadah. 

"Mereka langsung praktek. Dengan mengajak ke tempat-tempat ibadah akan menimbulkan toleransi beragama dan mencegah paham radikalisme," terangnya. 

Lebih lanjut, Ita memaparkan, guru juga bisa mengajarkan siswa untuk menjadi seorang entrepreneur. Misalnya, mengajak siswa ke pabrik jamu untuk memberikan pemahaman siswa terkait pembuatan jamu sehingga mereka mengetahui dan bisa menjadi bekal usaha suatu saat nanti. 

Di era teknologi, siswa juga bisa diajak ke pabrik yang memproduksi teknologi modern. 

"Di Semarang ada pabrik handphone, motor listrik. Mereka bisa diajak kesana. Sekarang harus seperti itu sehingga anak-anak punya mindset yang out of the box,' jelasnya. 

Menurutnya, guru tidak perlu bingung terkait transportasi untuk belajar di luar kelas. Banyak aset Pemerintah Kota Semarang yang bisa dimaksimalkan, misalnya dengan memakai bus karyawan, bus milik Dinas Pemuda dan Olahraga, atau bus milik Dinas Perhubungan. 

"Tidak perlu ke luar kota, di Semarang kearifan lokal banyak menonjol," tandasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, akan membuat tagline Cinta dan Bangga Kota Semarang. Ini untuk menjunjung kearifan lokal Kota Semarang. 

"Tadi disebutkan Bu Wali ada anak-anak yang belum paham warak ngendok. Jadi, ada nilai edukasi," sebutnya. 

Apalagi, lanjut dia, sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim pada peringatan Hardiknas menekankan dua kata kunci yaitu inovasi dan kolaborasi. Pihaknya akan menyinergikan dengan visi misi Kota Semarang. 

"Kami akan kolaborasi dsm buat inovasi implementasi kurikulum merdeka," ucapnya. (eyf)

Baca juga: Bapak Kos Ini Kaget Saat Tagih Uang Kontrakan Malah Ditawari Tubuh Si Wanita Anak Kosnya, Endingnya?

Baca juga: Misteri Bayi Hilang di Pati Terungkap: Sholeh Akui Bekap Anaknya Sampai Tewas karena Alasan Ini

Baca juga: Tolak Tambak Udang Karimunjawa, Warga Minta DPRD Jepara Segera Sahkan Raperda RTRW

Baca juga: Peran Kecerdasan IQ, EQ, AQ, CQ Dan SQ dalam Belajar dengan Jigsaw

Berita Terkini