Pegunungan Himalaya menjadi salah satu penyimpan es terbesar di Bumi.
Namun, gletser tertutup puing-puing atau sekitar 70 persen dari wilayah Himalaya yang bergletser, adalah jenis yang paling tidak terwakili dalam studi seismologi gletser.
Oleh karena itu, masih belum jelas mengapa perubahan suhu tampaknya lebih memengaruhi gletser Himalaya daripada gletser di belahan dunia lain.
Kendati demikian, setidaknya penelitian di Himalaya ini telah membantu ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana cara memantau perilaku gletser dan menilai kerusakan es.
Dengan cara itu, para peneliti dan masyarakat pun dapat melacak efek perubahan iklim pada bongkasan es yang sangat besar ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Everest Mengeluarkan Suara Misterius Setiap Malam, Ahli Ungkap Asal-usulnya"
Baca juga: Sosok Brigjen Iwan Setiawan Danjen Kopassus yang Baru, Ini Kisah Heroiknya Saat Taklukkan Everest