Berita Jepara

Evakuasi Kapal Tanpa ABK di Karimunjawa Jepara, Nelayan Asal Parang Temukan Mayat Laki-laki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis mengecek kondisi mayat laki-laki mengenakan celana levis hitam di Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Mayat tersebut ditemukan nelayan setempat saat mengecek kapal yang terbalik.

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Sesosok mayat berjenis kelamin yang belum diketahui identitasnya ditemukan membusuk di bawah kapal.

Keberadaan mayat diketahui oleh nelayan asal Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, saat akan mengevakuasi kapal yang terbalik itu.

Petinggi Desa Parang Muh Zaenal Arifin membeberkan, keberadaan kapal pertama kali diketahui nakhoda kapal nelayan KM. Monalisa, pada Kamis (4/5/2023) sekira pukul 15.00 WIB.

Saat itu para nelayan itu sedang dalam perjalan mencari ikan.

Baca juga: Video KNKT Periksa Bangkai Bus Wisata Tangsel Kecelakaan di Guci Tegal

Baca juga: Hasil Autopsi Mayat Dicor di Semarang: Korban Digebuk di Bagian Kening Kiri Hingga Tembus Rahang

Baca juga: Setelah 3 Hari Pencarian, Korban Kecelakaan yang Hanyut di Wonosobo Ditemukan di Banjarnegara

Kemudian di tengah perjalanan, tepatnya 50 mil dari Pulau Parang, mereka melihat kapal tenggelam dalam kondisi terngkurap dan mengapung di laut.

Karena keberadaan kapal itu dikhawatirkan menganggu jalur pelayaran, akhirnya nelayan tersebut mencari bantuan untuk menarik kapal yang tengkurap tersebut.

Mereka kembali ke Pulau Parang untuk mencari bantuan. Lalu, pada Sabtu (6/5/2023) empat kapal berusaha menarik kapal tersebut ke tempat yang lebih aman.

“Setelah 2 hari 2 malam (proses evakuasi) kapal  (itu) berhasil dikandaskan di sebelah selatan dermaga nelayan arat Parang, kurang lebih 300 meter. Tiba di perairan Pulau Parang pada hari senin tanggal 8 Mei 2023 pada jam 14.00,” terang Zaenal kepada tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023).

Setelah posisi kapal aman di perairan Parang, kata dia, 2 nelayan melakukan penyelaman untuk mengecek. Penyelaman ini juga bertujuan mencari dan menata tali agar kapal aman.

Namun saat menyelam itu, salah seorang nelayan melihat sesosok mayat sudah membusuk di dek bawah kapal. Mayat itu kemudian dievakuasi ke daratan.

Mayat itu, kata Zaenal, sudah sulit diidentifikasi. Dari pakaian yang dipakai, korban mengenakan levis hitam dan sabuk hitam. Saat ini mayat itu telah dimakamkan di TPU di Desa Parang. 

Adapun ciri-ciri kapal yang ditumpangi korban adalah kapal berkelir biru bawahnya merah dan ada tulisan kecil di kastorit toretu rembata pernah di sini. (*)

Berita Terkini