Dan sosoknya ini mirip dengan mayat tanpa nama yang saya autopsi itu,” ungkap Stephanie.
“Dia cuman ngelihat saya senyum lalu menghilang dan saat itu dari luar jendela kamar saya.
Saya dengar suara langkah kaki yang berjalan menjauh. Saat itu ya sekitar jam 1 malam lah waktu saya lihat jam,” tambahnya.
Stephanie memberikan wejangan, jika kamu melihat atau mendengar suara langkah yang menjauh dari rumah.
Kemungkinan itu adalah “sosok” yang hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mau mendengarkan ceritanya.
Tidak lupa, Dokter Stephanie mengajak untuk selalu mendoakan siapapun itu supaya bisa mendapatkan ketenangan saat pulang ke pangkuan-Nya.
Sebelumnya Steohanie pernah bercerita tentan seorang wanita yang meninggal di kamar kosnya dengan alat vital yang penuh dengan belatung.
Awalnya tim forensik tidak menemukan adanya kelainan atau luka-luka.
Seusai melakukan pemeriksaan lebih lanjut tim forensik mendapatkan temuan yang aneh.
"Karena yang saya dapatkan di tubuh korban itu saya menemukan di organ vitalnya itu banyak sekali keluar belatung," kenangnya.
Sebagai dokter forensik, penemuan belatung di tubuh korban tidak bisa dijelaskan secara medis.
"Belatung atau Larva maksimal tuh bisa bertahan hidup disebut 30 derajat celcius di atas suhu 30 derajat celcius itu nggak akan bisa bertahan hidup,
apalagi berkembang biak. (Suhu tubuh) manusia itu kan antara 36-37, jadi ya Saya nggak bisa menemukan penjelasan kenapa kok sampai ada belatung begitu banyaknya."
"Kalau dari segi wadah fisika itu saya pernah denger memang ada salah satu jenis santet,
di mana pengirimnya itu bisa memasukkan lalat atau parasit lain ke dalam tubuh korbannya."
Tapi lagi-lagi kalau berurusan sama metafisika itu sudah di luar kewenangan saya ya sebagai dokter forensik," tutup dr. Stephanie. (*)