TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Muhammad Husen (28) dan Imam memiliki hubungan dekat.
Imam adalah pedagang angkringan dekat lokasi pembunuhan Irwan Hutagalung (53), pemilik usaha isi ulang galon di jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang.
Saking dekatnya, Husen curhat ke Imam selepas menghabisi Irwan.
Meski tahu kejadian pembunuhan tersebut, Imam lebih memilih bungkam.
"Imam saat ini statusnya masih sebagai saksi," ucap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com.
Proses pra-rekontruksi polisi masih menggunakan saksi pengganti sehingga Imam tak dihadirkan di lokasi.
Kendati dalam pra rekontruksi terdapat adegan Imam dan Husen berbincang.
"Nanti sewaktu rekontruksi baru dihadirkan saksi sebenarnya dan Kejaksaan sekaligus para keluarga korban," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang belum melakukan tes kejiwaan terhadap Muhammad Husen (28) tersangka tunggal pembunuhan mayat dicor Semarang.
Menurut polisi, secara fisik Husen masih tampak sehat.
Begitupun keterangan yang diberikan kepada polisi masih konsisten hingga saat Pra-rekontruksi yang dilakukan hari ini, Jumat (12/5/2023).
"Kondis kejiwaan Husen belum diperiksa," ucap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com.
Dalam Pra-rekontruksi dilakukan sebanyak 60 adegan.
Adegan-adegan tersebut menggambarkan saat Husen melakukan pembunuhan hingga pengecoran.
"Sejauh ini, pra-rekontruksi telah sesuai dengan keterangan tersangka dan para saksi," ungkap Kanit Resmob.
Kendati begitu, pihaknya berencana tetap melakukan pemeriksaan kejiwaan.
Semisal ada temuan gangguan kondisi kejiwaan tidak normal nanti bakal dikoordinasikan ke pihak rumah sakit jiwa.
"Sampai sekarang keterangan Husen konsisten sehat-sehat saja," jelasnya.
Di samping itu, Muhammad Husen (28) mengaku menyesal atas perbuatannya menghabisi Irwan Hutagalung 53 bos di tempatnya bekerja di depo isi ulang air minum galon, Jalan Mulawarman Raya Tembalang Kota Semarang.
Ungkapan rasa penyesalan itu dinyatakan Husen selepas proses Pra-rekontruksi kasus pembunuhan yang selesai di pukul 15.08 WIB.
Proses Pra-rekontruksi dilakukan sekira satu jam dengan total 60 adegan.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," katanya kepada Tribunjateng.com.
Permohonan maaf tersebut ditunjukkan Husen kepada keluarga korban, keluarganya sendiri dan polisi.
Kepada ketiga pihak, Husen menyatakan minta maaf.
"Saya minta maaf semuanya atas perlakuan saya, saya menyesal," jelasnya sembari mengatupkan kedua tangan.
Sebelumnya, Husen sempat kukuh mengatakan tidak menyesal atas perbuatannya membunuh sang bos.
Ia beralibi membunuh bosnya lantaran dendam akibat sering dihajar.
Namun, ia menyebut, setalah merenung di penjara barulah tersadar.
"Setelah mendekam di penjara saya renungi saya salah makanya minta maaf," bebernya. (Iwn)
Baca juga: KONDISI TERBARU Husen Tersangka Pembunuhan Mayat Dicor Semarang , Ini Penjelasan Polisi
Baca juga: SOSOK Rustini Penjual Nasi Megono Simpan Uang Rp 40 Juta dalam Kaleng Bersyukur Uangnya Bisa Ditukar
Baca juga: DPD PAN Jepara Sodorkan 40 Nama Bacaleg ke KPU, Ada Pensiunan Polisi
Baca juga: PDIP Jepara Targetkan Perolehan Suara 30 Persen di Pemilu 2024, 15 Kursi DPRD