Berita Nasional

PMI Ingin Libatkan Ojol Sebagai Sukarelawan, Ini Syaratnya

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bendahara PMI Jacobus Dwihartanto menemui para pengemudi ojek online.

TRIBUNJATENG.COM – Viralnya beberapa aksi para ojek online yang membantu menangani peristiwa sosial di jalan memunculkan wacana untuk melibatkan mereka sebagai sukarelawan.

Wacana itu digulirkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).

Wakil Bendahara PMI Jacobus Dwihartanto menjelaskan selama ini ia melihat bahwa ojol ini memiliki peran sosial di masyarakat di samping tugas mereka melayani kebutuhan transportasi.

Baca juga: Inilah Pengakuan Suami Aniaya Istri hingga Tewas di Pati, Mustain : Saya Tahu Istri Hamil tapi

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Vietnam Vs Myanmar SEA Games 2023, Tayang di RCTI

Ia kemudian mengajak para ojol bertemu untuk membahas wacana tersebut.

Menurutnya, untuk menjadi sukarelawan PMI, tidak diperlukan banyak syarat. Calon sukarelawan hanya diminta mengikuti sejumlah persiapan melalui pendidikan dan pelatihan.

"Sukarelawan harus terus berganti, maka saya melihat para ojol ini begitu antusias dalam aksi sosial. Kami ingin merangkul mereka, tidak hanya di PMI saja. Kebetulan, di luar PMI, kami juga memiliki Yellow Clinic," sebutnya.

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, banyak yang bisa dilakukan oleh para ojol terkait tugas dan fungsinya sebagai sukarelawan.

Prinsipnya keberadaan para ojol ini siap untuk membantu pelayanan kesehatan, termasuk pada saat bencana.

"Mereka aktif dalam banyak hal, termasuk sebagai pendonor di PMI. Sehingga bisa sekaligus menyosialisasikan pentingnya sebagai pendonor," imbuhnya.

Dia juga mengatakan, siap membantu sejumlah keresahan dan persoalan yang dialami para ojol sesuai porsi dan kapasitasnya.

Hasil dari diskusi dengan para ojol, salah satu keresahan mereka terkait permasalahan bagi hasil dengan aplikator.

Sementara itu koordinator Driver Online Bergerak (DOB) Kota Semarang Bagus Dwiatmaja mengatakan, anggota komunitasnya selama ini sudah terbiasa bergerak dalam banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Dia menilai, aktivitas para ojol tak dapat dipisahkan dari kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Bahkan pihaknya acapkali menggandeng banyak komunitas dalam sejumlah aksi sosial.

"Kami sudah terbiasa terjun ke lapangan membantu masyarakat. Tanpa diminta pun kami sebetulnya juga terbiasa menjadi sukarelawan," ujarnya saat bertemu dengan Wakil Bendahara PMI, Jacobus Dwihartanto di Kota Semarang, Senin 15 Mei 2023.

Bagus menyebut, saat ini ada sekitar 500 ojol yang tergabung dalam komunitas ini. Mereka antusias dan menyambut baik keterlibatannya dalam setiap kegiatan sosial. (*)

Berita Terkini