Berita Semarang

10 Calon Bintara Yang Protes Listrik Padam Saat Tes CAT Berlangsung Ternyata Nilainya di Bawah 60

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi polisi polri

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Insiden listrik padam pada pelaksanaan tes computer assisted test (CAT) psikologi seleksi calon Bintara Polda Jateng di SMK 7 Semarang tidak mempengaruhi nilai.

Ada 10 peserta tes yang melayangkan protes karena dirugikan listrik padam saat CAT psikologi pada Selasa 16 Mei 2023.

Kabag Psikologi Biro Sumber Daya Manusia Polda Jateng, AKBP Novian mengatakan permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan para peserta tes.

Baca juga: Laga Persikabo 1973 Vs Persita Tangerang Cuma Berlangsung 62 Menit, Listrik Padam dan Hujan Deras

Pihaknya telah menjelaskan dan melihatkan nilai hasil psikotes terhadap peserta yang tidak memenuhi persyaratan.

"Mereka sudah menerima dan karena memang ketidak pahaman. Yang bersangkutan itu nilai mereka dan jawabannya," ujarnya,Minggu (21/5/2023).

Menurutnya listrik padam saat CAT  karena adanya peralihan dari listrik PLN yang padam ke aliran genset. Perpindahan aliran hanya berlangsung beberapa detik.

"Ketika listrik pln nyala dilakukan peralihan aliran dari genset ke listrik pln. Jadi tidak ada waktu yang terbuang," tuturnya.

Menurutnya, ketika terjadi listrik padam, panitia langsung menghubungi pihak PLN untuk datang ke SMK N 7 Semarang. 

Setelah dicek petugas PLN, didapati kesimpulan beban listrik saat pelaksanaan CAT lebih besar dari kapasitas yang ada dan diberi solusi agar mengurangi alat listrik yang tidak digunakan agar dimatikan. 

Saat itu kegiatan belajar mengajar di SMK 7juga sedang berlangsung. 

"Gelombang 1 tes psikologi itu dimulai pukul 05.30 WIB dengan apel pengecekan, kemudian pukul 06.00 WIB peserta memasuki kelas untuk persiapan tes CAT psikologi. Tes itu sendiri berakhir pukul 12.10 WIB," tuturnya.

AKBP Novian menjelaskan listrik padam terjadi saat sisa waktu tes.

Hal ini tidak mengurangi jalannya waktu tes.

"Jawaban sebelum dan sesudah listrik padam itu tersimpan ke server," ujarnya.

Dikatakannya, sebanyak 10 peserta yang protes itu, termasuk para orangtua mereka, sudah melihat langsung hasil psikogram mereka.

Termasuk diberikan penjelasan, disaksikan pengawas internal dan eksternal. 

"Dia merasa dirugikan saat itu ternyata ada aspek yang membuat nilainya jatuh sehingga bisa menerima itu. Bahkan orang tua yang datang kami jelaskan nilai-nilai anaknya," tuturnya.

Pada tes itu, kata dia, nilai terendah 61.

Jika kurang dari itu maka peserta tidak memenuhi persyaratan.

"Ada 4 sub tes. Jadi ada kekurangan dari beberapa aspek, sudah kami lihatkan ke orangtuanya dan peserta dan mereka memahami. Listrik yang sempat padam ini tidak mempengaruhi proses pelaksanaan tes psikologi. Yang protes peserta dibawah 60," imbuhnya.

Baca juga: DITOLAK! Gugatan Praperadilan Terkait Kasus Pungli Calon Bintara, MAKI Ungkap Fakta Ini

Ia menegaskan seleksi ini, adalah proses terpusat.

Penyelenggaranya Mabes Polri, sehingga soal server juga dari Mabes Polri. 

Polda Jateng sebagai panitia daerah (panda) menyediakan perangkatnya yakni komputer hingga ruangan tes. 

“Jawaban semua peserta tersimpan baik di server Mabes Polri,” tandasnya. (*)

Berita Terkini