TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Petani asal Grobogan, Subandi (61) ditetapkan tersangka dan langsung ditahan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Grobogan.
Penetapan tersangka itu buntut dari penemuan mayat di area persawahan miliknya yang terpasang jebakan listrik penangkal hama tanaman.
Mayat tewas itu bernama Ilham Bayu Sugara (20), pemuda asal Desa Pahesan, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Ilham Bayu Sugara ditemukan tewas di area persawahan pada Sabtu 3 Juni 2023 pagi.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Dengar Keributan Sebelum Penemuan Mayat Dalam Karung di Rumah Kontrakan
Lokasi korban tewas di area persawahan milik Mbah Subandi di Desa Tungu, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Ketika ditemukan, tubuh korban dalam posisi tengkurap, kepala berada di atas bibir pematang sawah dan kedua kakinya masuk sawah.
Sontak, keluarga Subandi tak terima dengan penetapan tersangka tersebut.
Sebab, ada beberapa saksi yang melihat kondisi korban menderita sejumlah luka.
Di antaranya mengeluarkan darah di kepala dan wajah sebelum ditemukan meninggal.
Anak Subandi, Ali mengatakan, sewaktu korban diangkat ada darah yang mengalir dari tubuh korban.
"Iya, ada darah yang keluar dari tubuhnya saat diangkat," paparnya, saat ditemui di Kota Semarang, Kamis (8/6/2023).
Ali menjelaskan, diberitahu pada Sabtu siang kalau ayahnya ditetapkan tersangka dan sudah dijemput polisi.
“Ternyata tidak pulang lagi (langsung ditahan),” tuturnya.
Ali merasa penyidikan yang dilakukan Polres Grobogan, janggal.
Sebab, ada informasi-informasi lain yang diduganya bisa menjadi penyebab kematian korban.
Bukan perkara listrik sebagaimana disangkakan penyidik.
“Saya ingin ini dibuka selebar-lebarnya (keterangannya),” terangnya.
Sebelumnya, Kamis 1 Juni 2023 malam, korban sempat menonton wayang kulit di Balai Desa Tunggu dan sempat terjadi keributan di sana.
Beberapa warga mengetahuinya.
Seorang saksi mata Jumangen, mengatakan, sempat melihat korban dibonceng tiga menggunakan sepeda motor oleh dua orang yang tak dikenalnya di malam itu.
Korban dibonceng dengan cara diapit dua pemuda lain bersepeda motor.
“Sempat merosot (jatuh), terus di pinggir jalan ditaruh dipijetin. Saya lihat dia pakai jaket, wajahnya banyak darah,” papar Jumangen ketika ditemui di Kota Semarang.
Korban melihat di pentas wayang kulit di Balai Desa Tungu itu memang sempat terjadi keributan.
Sementara saksi lain, Solin Mutamir melihat langsung saat proses evakuasi korban dari persawahan.
Lokasinya dekat rel kereta.
Saat itu sekira pukul 09.30 WIB, warga geger dengan penemuan mayat tersebut.
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke penjaga rel, hubungi pemerintah desa, ada linmas, kemudian koordinasi ke Polsek dan ada Inafis Polres Grobogan.
"Kemudian ada Inafis datang pas Zuhur,” ungkapnya.
Solin lantas mengabadikan insiden itu dengan kamera ponselnya.
Selain tersangka Subandi adapula satu tersangka lainnya yakni Aris Muntoza (53), tetangga dari Subandi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, Polres Grobogan telah melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban, olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.
Jenazah korban tidak dilakukan autopsi.
Baca juga: Mayat Wanita Diduga Hamil Ditemukan Mengambang Setengah Telanjang di Sungai
“Ada sejumlah luka bakar di tubuh korban (diduga karena tersengat arus listrik),” jelasnya.
Pihaknya, turut berbelasungkawa dan prihatin sekaligus menyayangkan kejadian tersebut.
Ia mengimbau, masyarakat untuk bijak menggunakan izin pemasangan listrik khususnya di persawahan.
"Penggunaan listrik di sawah untuk jebakan tikus tidak diperbolehkan dan bisa membahayakan nyawa manusia,” bebernya. (iwn)