Berita Regional

Warga Suku Baduy Minta Akses Internet Dihapus karena Banyak Konten Bertentangan dengan Adat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Warga baduy saat beraktivitas di Desa Kanekes, Kecamatan Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/4/2020).

TRIBUNJATENG.COM, LEBAK - Warga Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, mengirimkan surat ke Bupati Lebak.

Mereka meminta internet di wilayahnya dihapus.

Disampaikan Kepala Desa Kanekes, Saija, saat ini banyak warga, terutama Baduy Luar, yang punya smartphone atau ponsel pintar.

Baca juga: Enam Warga Suku Baduy Meninggal Secara Misterius, Ini Hasil Penyelidikan Petugas Kesehatan

Keberadaan smartphone tersebut, tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga berdampak negatif terhadap warga Baduy.

"Dirasa mengakibatkan merosotnya moral generasi kami yang telah bisa mengakses berbagai aplikasi dan konten tidak mendidik bertentangan dengan adat," kata Saija seperti yang tertulis dalam surat permohonan penghapusan sinyal internet yang diterima Kompas.com, Kamis (8/7/2023).

Warga Suku Baduy di permukiman (Kompas TV)

Saija mengatakan, usulan penghapusan sinyal internet di wilayah tanah ulayat berasal dari  Lembaga Adat Baduy yang anggotanya merupakan tetua adat.

Saija mengatakan, Lembaga Adat Baduy, permohonan penghapusan sinyal internet bukan berarti melawan kemajuan zaman.

"Namun kami selaku Lembaga Adat, harus memilih dan memilah produk kemajuan tersebut agar tidak merusak dan merugikan tatanan hukum budaya kami," kata Saija.

Usul penghapusan sinyal internet tersebut, kata Saija, juga sebagai upaya untuk memperkecil pengaruh negatif dan penggunaan gawai di wilayah Baduy.

Dalam surat tersebut, permohonan penghapusan sinyal internet dilakukan dengan mengalihkan tower pemancar sinyal agar tidak memancarkan ke wilayah Baduy.

Lembaga Adat Baduy juga memohon untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

"Arahan dari Lembaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” kata Saija. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Marak Konten Bertentangan dengan Adat, Alasan Warga Baduy Minta Akses Internet Dihapus"

Baca juga: Viral Siswa SD Diduga Suku Baduy Luar Kebal Suntik Vaksin, Jarum Tak Tembus Kulit

Berita Terkini