Djoko mengaku, sudah jengah terhadap kondisi Jalan Prof Hamka yang seringkali dilewati kendaraan berat saat jam ramai.
Kondisi itu sudah acapkali terjadi tetapi tidak ada tindakan apapun dari aparat terkait.
"Saya sering lewat situ, polisi tidak bertindak tegas, apa masyarakat perlu yang menghentikan truk? kan tidak mungkin," jelasnya.
Ia meyakini ketika aturan jam larangan melintas dipatuhi dampaknya akan mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan.
Sebab, ketika malam hari kondisi jalan sepi.
"Sebenarnya tinggal ikuti aturan saja, jangan melintas di jam larangan," paparnya.
Hanya saja, aturan itu tak digubris oleh para pengusaha.
Djoko mengatakan, para pengusaha baik sebagai pemilik truk maupun isi muatan truk harus ikut bertanggung jawab dalam insiden tersebut.
Ia meminta, dalam persoalan ini jangan hanya sopir yang disalahkan karena mereka hanya bekerja, pemilik seharusnya ikut dikenai sanski hukum.
"Pengusahanya serakah, jangan hanya sopir dan masyarakat yang jadi korban, kasihan mereka," cetusnya. (iwn)
Baca juga: Sisi Lain Agya Tertimpa Dump Truk di Ngaliyan Semarang, Perjuangan Dian Mencari Keberadaan Putranya
Baca juga: Update Kondisi Sopir Truk dan Anak Selamat Kecelakaan Agya Tertimpa Dump Truk di Ngaliyan Semarang
Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut Agya Tertimpa Truk di Ngaliyan Semarang
Baca juga: Fakta 4 Penumpang Agya Korban Kecelakaan Maut di Ngaliyan Terjadi Saat Perjalanan Pulang Sekolah