Meski begitu, Axelsen tetap memimpin pada interval gim pertama dengan skor tipis 11-10.
Selepas jeda, Ginting masih menjaga kedudukan tetap dekat pada skor 11-12.
Namun Ginting mulai kehilangan lajunya usai Axelsen mampu memimpin lima angka pada skor 17-12.
Beberapa kesalahan dilakukan Ginting juga memberikan keuntungan bagi Axelsen.
Kali ini serangan-serangan Axelsen yang sangat berbahaya sulit diantisipasi Ginting yang sudah kehilangan fokus.
Smes menyilang Ginting yang melebar menghasilkan game point untuk Axelsen dengan skor 20-13.
Axelsen akhirnya berhasil mengakhiri perlawanan Ginting dengan skor 21-14.
Pada gim kedua, Axelsen langsung tancap gas dengan cepat memimpin 4-0 dan 6-2.
Serangan Ginting berhasil menghasilkan dua angka tambahan, namun Axelsen langsung membalasnya untuk memperlebar keunggulannya lagi.
Pukulan Ginting untuk kesekian kalinya melebar membuatnya harus tertinggal lima angka pada skor 4-9.
Placing menyilang dari Axelsen membawanya unggul sangat nyaman lewat skor 10-4.
Pukulan yang memanjang dari Ginting membantu Axelsen unggul 11-5 pada interval gim kedua.
Selepas jeda, Ginting kembali membuka perlawanan setelah memperkecil ketertinggalan menjadi empat angka pada 9-13.
Permainan netting yang ciamik dari Ginting terus mendekatkan selisih ketertinggalan pada skor 12-15.
Tetapi Axelsen mulai memperlebar keunggulannya lagi menjadi enam angka pada skor 18-13.
Laga berakhir setelah pukulan backhand Ginting yang menyamping.
(*)