Berita Kudus

Seminar Nasional, Implementasi SDGs dalam Kajian Multi Disiplin Ilmu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Seminar Nasional dengan tajuk “Implementasi Sustainable Development Goals dalam Kajian Multi Disiplin Ilmu” di Ruang Seminar Gedung J lantai V Fakultas Teknik UMK, Rabu (21/06/2023)/ UMK

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS — Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Seminar Nasional dengan tajuk “Implementasi Sustainable Development Goals dalam Kajian Multi Disiplin Ilmu”.

Kegiatan yang masih dalam rangkaian acara dies natalis UMK ke-43 tersebut diselenggarakan secara hybrid via zoom meeting dan Ruang Seminar Gedung J lantai V Fakultas Teknik UMK, Rabu (21/06/2023).

Dalam pemaparannya, Rektor UMK, Darsono, menyampaikan dunia saat ini tengah dihadapkan pada kelangkaan.

Sehingga  dalam pengembangan program dan prioritas  SDGs juga dihadapkan pada 3 tantangan.

“Pertama, Institutional Context (penguatan kelembagaan), yang meliputi kelembagaan yang ada sekarang, kemudian struktur dalam kelembagaan, jenis keputusan (penekanan pada keputusan partisipatory), serta penyusunan pendanaan,” paparnya.

Kedua, sambung prof. Darsono, yakni Scientific Context atau pengetahuan yang bermanfaat. 

Meliputi penelitian dasar, penerapan dan adaptasi basic, applied and adaptive research, keterkaitan antara inovasi dan teknologi, investasi riset yang cukup, produktif berkelanjutan, serta atmosfer dan ekosistem pengetahuan yang kondusif.

“Ketiga, adalah Policy Context Katalisator Efektif. Yang mencakup konteks kelembagaan dan keilmiahan  berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah, justifikasi presisif epoleksosbud dari intervensi pemerintah, riset sebagai instrumen dari kebijakan sosial, perspektif kelayakan untuk permintaan  disain kebijakan yang tumbuh kembang, dan terakhir peran perencanaan dan evaluasi dalam kebijakan,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofyan Anif, menyampaikan, menurut Sustainable Development Report 2022, saat ini Indonesia sudah berhasil mencapai 69,16 persen dari seluruh tujuan SDGs.

Pencapaian itu meningkat disbanding tahun 2015 yang skornya masih 65,03 persen. 

“Namun, sampai tahun 2022 Indonesia masih mendapat label merah atau dinilai masih mempunyai tantangan besar dalam penanganan masalah kelaparan, kesehatan, keberlanjutan kota, pelestarian ekosistem laut dan daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan, serta kemitraan global,” terangnya. 

Pada tahun 2022, lanjutnya, pencapaian SDGs Indonesia berada diperingkat 82 dari 163 negara. 

“Sedangkan dikawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat 5,” tambahnya.

Lecture of CBSUA Philippine, Ana Mirana menambahkan, sejumlah Langkah strategis dalam pengimplementasian SDGs yakni salah satunya ialah, kurikulum yang terintegrasi.

“Yakni dengan mengintegrasikan SDGs ke dalam kurikulum akademik di berbagai disiplin ilmu seperti menawarkan kursus, seminar, atau spesialisasi yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, pertanian berkelanjutan, sistem pangan, kewirausahaan sosial, dan pembangunan ekonomi inklusif,” pungkasnya. (Rad)

Baca juga: Kejawen Maneges Gelar Peringatan Tahun Baru Jawa Pranata Mangsa 1 Kasa 2934, Ini Kegiatannya 

Baca juga: BREAKING NEWS : Hati-hati Melintas Di Jalan Fatmawati Ada Ceceran Oli, 4 Pengendara Terjatuh

Baca juga: BREAKING NEWS : Polda Jateng Bekuk 12 Tersangka Baru Kasus TPPO di Pekan Kedua

Baca juga: BREAKING NEWS : Ruang Kantor Ponpes Isy Karima Karangpandan Karanganyar Terbakar

Berita Terkini