TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Peretasan terjadi hampir seratus website desa yang ada di Blora diketahui setelah beredar halaman web Desa Tanggel, Randublatung, yang menampilkan iklan Judi online.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Teknologi Informasi (Kabid TI) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora Ahmad Hudil Khoiri secara tegas menyatakan bahwa website tersebut palsu.
Situs yang menampilkan iklan judi online itu beralamatkan di https://www.google.com/amp/s/tanggeldesa.blorakab.go.id/situs-bandar-togel/.
Baca juga: Hacker Retas Puluhan Web Desa di Blora, Sebagian Data Lenyap dan Disusupi Link Aneh
Pada laman tersebut, memang terdapat tulisan yang seakan menunjukkan bahwa situs tersebut milik Pemerintah Desa Tanggel.
Namun Khoiri menyebut bahwa tulisan tersebut hanyalah sebuah trik dari seorang hacker saja.
"Itu halaman palsu yang mengatasnamakan web Desa Tanggel. Karena web Desa Tanggel saja sudah sejak hari Minggu (11/6) saja sudah tidak bisa diakses. Alamat link tersebut bukan website yang mendapat fasilitas dari Dinkominfo Blora," tegas Ahmad Hudil Khoiri kepada tribunjateng.com, Kamis (22/6/2023).
Dirinya menjelaskan, Dinkominfo Blora memfasilitasi website Desa Tanggel menggunakan alamat http://tanggeldesa.blorakab.go.id, sementara situs judi online tersebut menggunakan link www.google.com/amp/s/ sebagai situs utamanya, dan tanggeldesa.blorakab.go.id sebagai salah satu folder dalam web saja.
Bukan merupakan situs utama Pemdes Tanggel.
Saat wartawan mencoba mengakses situs web resmi Desa Tanggel, didapati bahwa website tersebut masih belum bisa diakses dan menampilkan laman seperti saat sebelum kena retas.
Sedangkan saat mengakses situs yang dianggap palsu oleh Dinkominfo Blora, laman tersebut menampilkan iklan mengenai bandar togel online.
"Terkait pengembangan aplikasi kita nggak punya. Apalagi keamanan informasi," keluhnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Website Desa Tanggel Blora Berubah Jadi Situs Judi Online Diduga Kena Hacker
Kepala Desa Tanggel Sumaryanto mengaku tidak mengetahui adanya hacker yang menyerang website desanya.
Dia juga mengaku belum membuka website desanya tersebut.
"Belum tahu karena biasanya nggak pernah buka web," ungkapnya. (Kim)