Rombongan kemudian sampai di pos 5 sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian memutuskan untuk bermalam disana.
Baru keesokan harinya, korban mengeluhkan tidak enak badan.
"Sampai di Gupak Menjangan, itu di atas pos 5 semuanya kumpul di situ, bermalam disitu," kata AKP Sudirman, Senin (26/6/2023).
"Paginya itu mau berangkat pagi dia kok merasa badan tidak enak, akhirnya tidak naik, dan ditemani oleh temannya satu disitu," imbuhnya.
Menurut AKP Sudirman, nafsu makan korban normal, dan mau masih mau makan pada pagi harinya sebelum meninggal dunia.
Melihat kondisi korban yang tidak sehat, korban sempat diberi obat oleh temannya.
Namun, kondisinya semakin memburuk hingga meninggal dunia.
"Kalau keterangan saksi mau makan, siang juga mau makan, paginya juga sarapan," katanya.
"Korban juga sempat mendapat pertolongan, dikasih obat, dapat bantuan oksigen dari relawan, kondisi badannya semakin memburuk dan tidak tertolong," terangnya.
"Meninggal karena hipotermia, karena semalaman disitu diatas puncak pos 5 mungkin dingin sekali, kondisi dia menurun," imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan luka penganiayaan.
Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dan jenazah dipulangkan ke Semarang pada Minggu (25/6/2023). (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Anindita, Mahasiswa Undip yang Tewas di Gunung Lawu Sempat Tak Enak Badan Pasca Bermalam di Pos 5