TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo menargetkan pada 2024 angka stunting di Kabupaten Kudus nol. Saat ini angka stunting di Kabupaten Kudus yakni 5,1 persen, untuk penanganan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) harus ikut serta dalam upaya penurunan stunting atau tengkes.
“Laporan terakhir angka stunting di Kudus 5,1 persen, makanya target 2024 bisa nol persen,” kata Bupati Kudus HM Hartopo saat Rembuk Stunting di Pendopo Kudus, Selasa (27/6/2023).
Dalam Rembuk Stunting tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat OPD dan sejumlah pemangku kepentingan di Kudus. Bagi Hartopo mereka tidak boleh hanya sekadar menghadiri acara seremonial belaka, setelahnya harus ada aksi nyata dalam penurunan stunting. Mengingat dari data Pemkab Kudus ada 33 desa yang harus mendapatkan penanganan secara prioritas dalam hal stunting.
“Kerja itu riil, aku gak mau hanya seremonial saja. Tapi betul-betul riil ke bawah, (keluarga yang ada anak stunting) harus ditongkrongin setiap hari dipantau,” kata Hartopo.
Sementara itu data prevalensi stunting balita 0 sampai 59 bulan di Kabupaten Kudus sampai pada Februari 2023 di Kecamatan Kaliwungu ada 204 anak stunting. Kemudian di Kecamatan Undaan ada 295 anak stunting, dan di Kecamatan Mejobo ada 102 anak stunting.
Selanjutnya untuk prevalensi stunting balita usia 0 sampai 59 bulan di Kecamatan Jekulo ada 297 anak, di Kecamatan Dawe ada 690 anak, dan di Kecamatan Gebog terdapat 789 anak stunting. Untuk Kecamatan Bae terdapat 101 anak stunting, di Kecamatan Kota ada 145 anak stunting, dan di Kecamatan Jati terdapat 297 anak stunting.
Sementara itu Sekda Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan, selama ini sejumlah OPD di Kudus sudah berupaya dalam penanganan stunting. Hanya saja sampai saat ini masih perlu upaya keras dalam penurunan stunting di Kudus. Untuk itu dia berharap setiap OPD dan sejumlah pemangku kepentingan yang komitmen dalam penanganan stunting untuk terus berupaya dan memahami peran dalam mengurangi prevalensi stunting di Kudus.
“Ini juga perlu sinergi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kudus, baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah,” kata Sam’ani. (Goz)
Baca juga: Pendaftaran PPDB SMP di Karanganyar Diundur, Bertepatan Dengan Cuti Bersama
Baca juga: Satpam Semarang Kerja Sampingan Jualan Ganja Sembari Jaga Perumahan, Tiap 5 Gram Dapat Rp500 Ribu
Baca juga: FAKTA BARU Inses Anak dan Bapak di Purwokerto : Syarat Kaya Harus Bunuh Bayi Hasil Inses 7 Kali
Baca juga: Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Menara Kudus Dijadwalkan 1 Juli 2023