TRIBUNJATENG.COM - Saat daging kurban diagikan di momen Idul Adha, yang terbaik adalah menyantapnya bersama keluarga.
Suasana hangat akan menambah kebahagiaan momen tersesbut.
Namun bagaimana dengan penderita kolesterol tingi?
Ada kekhawatirkan jika kadar kolesterolnya akan melonjak sehingga membahayakan kesehatan jika menyantap makanan tersebut.
Namun, jika dilewatkan, kelezatannya terlalu menggoda apalagi saat dinikmati di momen kumpul keluarga.
Baca juga: Resep Tengkleng Khas Solo, Ide Olahan Daging Kurban Selain Sate dan Rendang
Amy Goodson, ahli nutrisi berlisensi di Dallas, AS, mengatakan, penderita kolesterol bisa tetap makan daging merah, yang mungkin bertentangan dengan anggapan umum selama ini.
"Ini semua tentang potongan dagingnya, ukuran porsi Anda, dan makanan yang Anda kombinasikan," kata Goodson.
"Sementara banyak orang mencoba untuk fokus pada satu makanan tertentu sebagai penyebab berbagai penyakit, kenyataannya adalah tentang kualitas pola makan secara keseluruhan," jelasnya.
Kaitan makan daging dan kolesterol tinggi
Anggapan bahwa daging merah buruk untuk kesehatan jantung berawal dari banyak penelitian yang menunjukkan bahwa lemak jenuh berpotensi meningkatkan kadar kolesterol seseorang.
Daging dianggap tinggi lemak jenuh sehingga diasumsikan buruk pula untuk penderita kolesterol tinggi.
Padahal, ada bagian daging yang sebenarnya memiliki lemak jenuh lebih sedikit sehingga bisa lebih aman dikonsumsi.
Goodson berpendapat bahwa jenis dan potongan yang dipilih itu yang harus diperhatikan.
Sebagai contoh, penelitian telah dilakukan pada diet BOLD (Beef in an Optimal Lean Diet), yaitu pola makan yang meliputi sayuran, buah, biji-bijian, polong-polongan, dan sedikit daging sapi tanpa lemak.
Para peneliti melihat bagaimana jumlah daging sapi tanpa lemak yang berbeda memengaruhi kadar kolesterol orang dewasa dengan kadar "cukup tinggi".