Model Pembelajaran Discovery Tingkatkan Belajar Iman Kepada Allah SWT
Urmiati, S.Pd.I
Guru PAI SDN 01 Bodeh, Pemalang
Guru perlu menuntun siswa memahami dengan baik mata pelajaran menjadi hal penting bagi guru dalam mengajar. Pendidikan Agama Islam menjadi mata pelajaran yang menjadi pondasi pengetahuan dasar pembentukan karakter siswa iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dimana karekter tersebut menjadi pertama dan awal dari profil pelajar Pancasila. Maka Pendidikan Agama Islam memiliki posisi strategis dalam menerapkan pendidikan karakter siswa. Menyadari bahwa masa anak -anak adalah masa bermain. Maka pendekatan pembelajaran agar mata pelajaran menjadi menarik perhatian dan membuat siswa semangat dalam belajar maka perlu menggunakan model yang menarik siswa dan membuat bahagia siswa dalam kelas pembelajaran. Untuk meningkatkan pembelajaran Agama Islam di SD Negeri 01 Pemalang Bodeh yang biasanya guru menggunakan metode ceramah anak menjadi cepat bosan dan mengalami kebosanan, namun demikian banyak dijumpai bukti yang menunjukan pembelajaran disekolah kurang memuaskan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Dalam proses pembelajaran penulis memilih beberapa model pembelajaran, metode mengajar banyak jenisnya masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan, pemilihan suatu metode perlu memperhatikan bebrerapa hal yang disampaikan pada tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran PAI yang berlangsung di SD Negeri 01 Bodeh Pemalang saat ini menggunakan system penyampaian klasikal, yaitu system yang bertumpu pada aktivitas guru. Guru lebih aktif dibandingkan dengan siswa. Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode ceramah untuk mengajar karena mudah dilakukan dan cepat. Berproses proses belajar mengajar pada guru menimbulkan kurang tumbuh berkembangnya sikap kemandirian belajar pada anak didik, sebab anak didik akan cenderung bergantung pada guru dan sekolah sehinggaa sekolah dan guru dianggap sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas keberhasilan anak.
Untuk mengatasi kelemahan metode ceramah supaya proses belajar aktif dan suasana tidak membosankan, yang mampu mengatasi perbedaan individu siswa dalam proses belajar mengajar yaitu model pembelajaran Discovery.
Model pendekatan discovery merupakan strategi belajar dimana siswa sebagai subyek dan obyek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peran guru lebih banyak menetapkan sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasitator pembelajaran. Dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok, memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru. Pendekatan discovery merupakan pendekatan yang berusaha meletakan dasar dan pengembangan cara berfikir ilmiah, pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subyek yang belajar.
Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Sudah barang tentu bimbingan dan pengawasan dari guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau intervensi terhadap siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Dengan adanya model pendekatan discovery siswa lebih semangat belajar Iman Kepada Allah. Model pendekatan discovery telah meningkatkan penilaian siswa dalam belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar meningkat khususnya kelas IV SD Negeri 01 Bodeh.
Pembelajaran model pendekatan discovery dapat member keuntungan pada siswa, baik siswa kelompok bawah atau yang belajar bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik dalam proses uji coba siswa kelompok atas akan menjadi tutor atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena member pelayanan. Sebagai tutor membutuhkan penilaian lebih mendalam dengan pembelajaran model pendekatan discovery mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. (*)