"Saya harap kasus diselesaikan secepatnya karena warga butuh sekali," ujarnya.
Lebih lanjut, Asep juga menyoroti kerja tim khusus penyelesaian kasus tabungan mandek.
Sampai saat ini, dia belum menerima kabar apapun dari tim khusus ihwal jumlah uang tabungan yang sudah dikembalikan oleh guru.
"Enggak ada kabar, informasi apa pun," katanya.
Tim khusus, lanjut dia, memang tidak melibatkan orangtua siswa.
Seharusnya, kata Asep, tim melibatkan orangtua.
Dia meminta jangan sampai pembentukan tim khusus hanya sekadar menghibur hati orangtua siswa, tanpa ada solusi yakni pengembalian uang tabungan.
"Apa cuma ngabeberah (menghilangkan rasa susah, sedih) atau memang serius (membantu pengembalian uang tabungan)," jelasnya.
Baca juga: Laporan Harta Kekayaan LHKPN Eks Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani Ribut dengan Husein
Orangtua siswa lainnya, Lia Marliawati menyampaikan hal senada.
Dia berharap pihak sekolah segera mencairkan uang tabungan anaknya.
"Orangtua tetap berharap bagaimana pun caranya tabungan cair," jelasnya.
Menurut dia, peminjam uang tabungan bukan orang tak punya.
Mereka, kata dia, orang berada.
"Ada yang sudah pensiun dan masih aktif (mengajar)," katanya.
Jika sudah pensiun, menurut dia, si peminjam masih menerima uang pensiunan atau kalau perlu minta bantuan kepada keluarganya untuk membayar uang tabungan siswa.